KOMPAS.com – Stasiun Bumi Satelit Republik Indonesia (SATRIA 1) dan 4.990 base transceiver station (BTS) yang rampung dibangun Badan
Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informasi
(BAKTI Kominfo) untuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), resmi
beroperasi.
Adapun peresmian
dilakukan Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo)
Budi Arie Setiadi di Desa Bowombaru Utara, Kecamatan Melonguane, Kabupaten
Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Kamis (28/12/2023).
Sebagai informasi,
pembangunan infrastruktur digital tersebut merupakan upaya pemerintah
mempercepat pemerataan konektivitas digital di Tanah Air.
Saat peresmian itu,
hadir juga Dirut BAKTI Kominfo, Fadhilah Mathar.
Fadhilah mengatakan,
pemerintah senantiasa memperjuangkan hak-hak di daerah 3T untuk mendapatkan
konektivitas yang lancar.
"Kami selalu
diingatkan bahwa Bapak Presiden Jokowi ingin sesuatu yang bisa dimanfaatkan
oleh masyarakat ketika diresmikan. Jadi, (BTS 4G Bakti Kominfo) hari ini on air dan masyarakat sudah bisa
menikmati," ucap Fadhilah, Kamis.
Sejatinya, Kominfo
menargetkan untuk membangun tower BTS
4G Bakti Kominfo sejumlah 7.300 di seluruh pelosok Tanah Air. Di sisi lain,
Fadhilah meyakini pihaknya masih mempunyai tugas untuk menyelesaikan sejumlah tower BTS 4G Bakti Kominfo yang belum
terbangun, yakni 630 tower di daerah
Papua.
Fadhilah mengungkapkan
tantangan pembangunan tower BTS 4G Bakti Kominfo di daerah Papua karena lokasi
yang berada di kawasan zona merah.
"630 (titik tower) itu mayoritas ada di Kahar Papua.
Jadi, kami ingin memastikan bahwa keamanan jiwa dari para pekerja kami terjamin
dulu," sebut Fadhilah.
Meski demikian, hal
tersebut tak menjadi halangan bagi BAKTI Kominfo untuk memberikan akses
internet di daerah 3T. Kementerian Kominfo menargetkan proyek segera selesai di semester 1
2024.