BIRUEN, KOMPAS.com, Pengungsi etnis muslim Rohingya melaksanakan ibadah shalat Idul Adha 1439 Hijriah di mushola komplek Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Biruen, Rabu (22/08/18). 44 orang pengungsi Rohingnya laki-laki yang dipandu oleh imam dari salah satu pesantren di Bireun itu menunaikan shalat dengan khusuk.
“Alhamdulillah kami bersyukur masih dapat melaksanakan ibadah shalat Idul Adha secara berjamaah di pengungsian,” kata Haji Muhammad Raofik, salah satu pengusngsi kepada kompas.com, Rabu (22/08/18).
Pantauan kompas,com, usai melaksanakan shalat dan mendengar khotbah shalat Idul Adha 1439 Hijriah oleh imam, tangisan pengungsi Rohingya pecah saat bersalaman dengan sesama karena merasakan kesedihan menyambut Idul Adha di tenda pengungsian dan tidak dapat berkumpul dengan keluarga yang utuh.
“tadi semua menangis karena teringat keluarga, karena hari raya tidak dapat berkumpul dengan keluarga yang utuh, karena sebagian anggota keluarga kami sudah terpisah lari mengungsi,” kata Muhammad Rofik.
Namun meski ditempat penampungan sementara, kata Rofik, para pengungsi tetap bersyukur karena masih dapat menjalankan ibadah Shalat Idul Adha, dan selama berada di tempat penampungan mendapat kebutuhan makanan, fasilitas dan pelayanan yang sangat memadai.
“walaupun sedih, kami bersyukur karena masih dapat menjalankan ibadah, kemudian selama di penampungan ini kami merasa terpenuhi semua kebutuhan dan pelayanan juga bagus, satu hari kami makan tiga kali,” jelasanya.
Usai melaksanakan ibadah shalat Idul Adha 1439 Hijriah, pengungsi Rohingya juga ikut menyembelih satu ekor kambing kurban sumbangan dari warga Bireun di komplek Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bireun, Rabu (22/08/18). Daging kambing kurban ini nantinya akan dimasak sendiri oleh pengungsi sesuai dengan masakan khas mereka untuk dimakan bersama.
“kami dapat sumbangan seekor kambing dari warga, alhamdulillah, nanti kami minta kepada panitia dapur umum daging kambing itu untuk kami masak sendiri sesuai dengan masakan khas kami,”ujarnya.
79 orang etnis Rohingya terdiri dari 44 laki-laki, 27 wanita dan 8 anak-anak ini sebelumnya terdampar di Pantai Kuala Raja, Kecamtan Kuala, Kabupaten Bireun pada Jum’at (20/04/18) lalu. Hingga kini mereka masih berada di tempat penampungan sementara di Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Biruen. KONTRIBUTOR ACEH,RAJA UMAR.