JAKARTA, KOMPAS.com - Soft opening jembatan multiguna atau dikenal dengan sebutan skybridge di Tanah Abang, Jakarta Pusat, dilakukan Senin 15 Oktober 2018.
Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Megantara mengatakan, soft opening berbeda dengan grand opening (peluncuran resmi).
Soft opening dilakukan untuk melakukan uji coba penempatan pedagang kaki lima (PKL), sedangkan grand opening baru dilakukan 30 Oktober 2018.
"Kenapa dibuat soft opening hari ini karena terkait uji coba, rekayasa, dan assessment. Supaya kalau ada kelemahan bisa kami perbaiki sehingga saat opening bisa sempurna," ujar Bayu, di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (15/10/2018).
Seperti diketahui, hanya 100 PKL yang bisa menempati skybridge Tanah Abang saat soft opening, sedangkan pedagang lainnya baru bisa menempati saat grand opening.
Pembangunan skybridge juga baru mencapai 78 persen per 15 Oktober 2018.
Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan menjamin pembangunan rampung sebelum tanggal 30 Oktober 2018.
"Sudah 78 persen, sisanya akhir Oktober target penyelesaian pekerjaannya. Akses masuk belum dibuka semua, baru akhir Oktober kami buka," ujar Yoory.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya Teguh P Nugroho menuturkan, grand opening skybridge memang mundur dari rencana awal yakni 15 Oktober.
Target penyelesaian yang mundur dari rencana awal disebabkan pertimbangan sisi keamanan bagi para PKL yang akan berjualan atau pun pengguna Jalan Jatibaru Raya yang berada di bawah skybridge.
"Makanya waktunya lebih mundur. Daripada tetap tanggal 15 Oktober tapi konstruksinya jadi enggak bagus, itu lebih berbahaya," ujar Teguh.
Diundi
Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Megantara mengatakan, pengundian lapak 446 pedagang kaki lima (PKL) di jembatan multiguna atau skybridge telah selesai dilakukan sejak 12 Oktober 2018.
Kendati demikian, hanya 100 PKL yang bisa menempati lapak saat soft opening skybridge Senin (15/10/2018).
"Sudah selesai (pengundian) selama tiga hari dari Kamis sampai Sabtu. Sudah tinggal penempatan. Hari ini kita undi 100 PKL di bawah jembatan ini," ujar Bayu. RINDI NURIS VELAROSDELA