KOMPAS.com - Sambil membawa ketel stainless steel yang dinding luarnya berembun dan mengeluarkan uap putih pekat, Ronald Prasanto berjalan ke tengah ruang di Makaron Bakeshop, Hotel Pullman, Jakarta, Senin (7/10/2019).Â
"Liquid nitrogen itu suhunya minus 198 (derajat celcius), ya tepatnya (minus) 196 koma sekian. (Jadi) dia akan bekuin segala sesuatu yang berkontek dengan dia," kata Ron -demikian dia biasa disapa, sesaat kemudian.Â
Ron adalah seorang paktisi kuliner yang memanfaatkan nitrogen cair dalam pembuatan es krim. Ketel yang ada di tangannya ternyata berisi cairan nitrogen.Â
Dia diundang oleh Hotel Pullman Jakarta untuk berkolaborasi dengan pastry chef Makaron Bakeshop, Feri Sulfian dalam membuat ragam menu dessert, bertajuk "Fire and Ice Dessert".
Nah, empat ragam menu dessert yang dibuat oleh Ron dan Feri ditawarkan bagi pelanggan Makaron Bakeshop, dalam rangka Jakarta Dessert Week 2019, 7-20 Oktober 2019.Â
Atraksi yang ditampilkan Ron tersebut adalah bagian dari usaha dia untuk mengenalkan liquid nitrogen sebagai alat dalam membuat ragam makanan.Â
"Kalo (nitrogen cair) kena tangan, misalnya kayak gini (dia menumpahkan cairan nitrogen ke tangannya), karena sebentar Gak apa apa."Â
"Tapi, kalo lama. Pernah nonton film Terminator, yang dikasih liquid nitrogen trus didorong pecah? Itu akan terjadi," kata dia.
Lewat penjelasan itu, Ron ingin mengungkapkan, bahwa nitrogen cair aman digunakan untuk memasak, tak beda dengan memasak mengunakan api.Â
"Karena pada dasarnya kan kuman mati di suhu yang panas, dan juga suhu yang dingin sekali," sebutnya.
Ron lalu memberi contoh -tak hanya es krim, dia pernah membuat scrambled egg dengan nitrogen cair.