JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan menaikan target perikanan tangkap tahun 2018 sebesar 9,45 juta ton, baik hasil tangkapan dari laut maupun perairan darat (sungai) dari target tahun sebelumnya yang hanya sebesar 7,8 juta ton.
Seperti terlihat di Pelabuhan Muara Angke aktivitas bongkar muat ikan yang dilakukan oleh pekerja dengan memindahkan ikan dari kapal dan dilakukan penimbangan untuk selanjutnya dikirim ke tempat pelelangan ikan.
Perbaikan data diyakini mampu mengerek produksi perikanan tangkap 21,8% menjadi 9,5 juta ton tahun depan.
Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja menjelaskan, saat ini stok ikan di laut Indonesia mengalami peningkatan. Laporan pendaratan hasil tangkapan nelayan juga terkonfirmasi naik. Karena itu, KKP optimistis target produksi tahun ini tercapai.
Hanya saja, kendala utama adalah sistem pencatatan yang saat ini belum rapi. Perbaikan itu mencakup manajemen pelabuhan, bongkar-muat, dan buku kapal (log book).Â
Perbaikan akan mampu menggaet pula hasil tangkapan nelayan kecil yang volumenya kecil secara harian, tetapi besar jika diakumulasikan setahun.Â
Sjarief juga menambahkan, peningkatan stok ikan juga turut menopang pertumbuhan nilai tukar nelayan (NTN) dan kesejahteraan nelayan. Saat ini, pengembangan sektor perikanan mulai bergerak ke sisi hilir. GAR