JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menemui Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY), Rabu (25/7/2018) malam. Keduanya bertemu di kediaman SBY, di Mega Kuningan, Jakarta.
Zulkifli tiba di kediaman SBY sekitar pukul 19.50 WIB. SBY selaku tuan rumah langsung menyambut kedatangan Zulkifli.
Keduanya sama-sama mengenakan batik lengan panjang. Zulkifli menganakan batik berwarna biru sedangkan SBY mengenakan batik berwarna coklat.
Zulkifli datang ditemani sejumlah petinggi PAN. Mereka yang menemani Zulkifli di antaranya Wakil Ketua Umum PAN Mulfachri Harahap, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi, Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais, Sekjen PAN Eddy Soeparno, dan Ketua DPP PAN Yandri Susanto.
Sementara itu, SBY yang menyambut kedatangan Zulkifli ditemani oleh Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan dan Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan.
SBY lantas menyalami Zulkifli. Momen bersalaman keduanya tak lepas dari sorotan kamera para pewarta.
"Moga-moga barokah," kata SBY sembari menggenggam tangan Zulkifli.
Rencananya, pertemuan SBY dan Zulkifli akan membahas peluang koalisi antara PAN dan Demokrat di Pilpres 2019.
Viva Yoga sebelumnya membeberkan tiga hal yang akan dibicarakan dalam pertemuan tersebut.
Pertama, keduanya akan membicarakan tentang rumusan platform koalisi partai. Platform tersebut merupakan haluan atau panduan kerja, yang akan diturunkan dari visi partai koalisi yang akan terbentuk.
Platform tersebut akan diwujudkan menjadi janji dan program yang akan dikampanyekan kepada publik.
"Jadi koalisi yang nanti harus dibangun berdasarkan platform koalisi yang betul-betul mencerminkan hal-hal yang menjadi perhatian, tantangan, peluang, ancaman bangsa Indonesia ke depan dalam perspektif ideologi politik, budaya, ekonomi, dan sebagainya," kata Viva Yoga di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/7/2018).
Poin kedua yaitu terkait penataan organisasi pemenangan. Yoga menginginkan tim pemenangan tersebut melibatkan semua partai koalisi.
Selain itu, tim tersebut juga diharapkan dapat menampung aspirasi dari tingkat daerah hingga desa.
Topik terakhir terkait dengan posisi dan kompisisi pasangan capres-cawapres yang akan diusung.
Yoga menjabarkan beberapa kriteria terkait calon yang perlu disepakati oleh partai koalisi, yaitu memiliki integritas, kapabilitas, serta elektabilitas.
Nantinya, penetapan pasangan tidak akan dilakukan melalui voting, melainkan musyawarah mufakat kolektif kolegial.
Sampai saat ini, PAN masih kukuh untuk mengusung ketua umumnya, Zulkifli Hasan, sebagai cawapres.
"PAN akan tetap mengajukan Zulkifli Hasan sebagai cawapres, tetapi PAN kan tidak boleh semau hati karena mempertimbangkan aspirasi dan kepentingan di pilpres juga," jelas Yoga.
Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan antara SBY dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Selasa (24/7/2018) malam. RAKHMAT NUR HAKIM