LOMBOK, KOMPAS.com - Para wisatawan, baik wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman) terus meninggalkan Lombok usai gempa bumi kedua dalam sepekan yang menewaskan setidaknya 105 orang.
Terlihat di hari ke dua pasca gempa yang melanda Lombok, banyak wisatawan yang rela menginap di sekitar lingkungan bandara untuk menunggu jadwal kepulangan di Bandara Lombok Praya, Nusa Tenggara Barat, Selasa (7/8/2018).
Otoritas Bandara Internasional Lombok Praya mulai Senin sampai dengan Kamis (9/8/2018) memastikan bandara tetap beroperasi selama 24 jam. Kepastian jam operasi ini terkait pelayanan untuk operasi bantuan seusai gempa mengguncang kawasan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu (5/8/2018).
Seperti diketahui, gempa bermagnitudo 7 mengguncang NTB, Minggu (5/8/2018) pukul 18.46 WIB. Gempa bumi tersebut terasa hingga ke Bali dan Nusa Tenggara Timur.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendata, lokasi paling parah terdampak gempa yaitu, Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur dan Kota Mataram.
Data terbaru dari BNPB, hingga sore ini, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa sebanyak 105 orang dan 236 korban luka-luka, , dan ribuan orang masih mengungsi. GARRY ANDREW LOTULUNG