JAKARTA, KOMPAS.com - Rob atau banjir akibat pasang laut di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, mulai surut pada Senin (26/11/2018) pagi.
Sejumlah warga yang ditemui Kompas.com mengatakan, rob mulai merendam kawasan itu sejak Jumat (23/11/2018) lalu dengan ketinggian yang bervariasi.
"Kemarin sempat rob sampai 20 centimeter, sebetis orang dewasa. Tetapi dari Minggu sore kemarin sudah surut, lihat saja tuh sampahnya masih banyak," kata Rahmat, warga di perkampungan nelayan Muara Angke.
Rahmat menuturkan, surutnya rob berlangsung dengan sendirinya tanpa bantuan pompa. Menurutnya, rob akhir pekan lalu memang tidak separah rob-rob sebelumnya.
"Kalau yang kemarin-kemarin pasti lebih tinggi sampai kami harus mengungsi naikin barang-barang elektronik. Kalau sekarang mendingan lah karena sudah ditanggul," ujar dia.
Pantauan di lokasi, rob di perkampungan nelayan itu tinggal menyisakan genangan di sejumlah titik. Kondisi jalannya pun masih tampak basah.
Situasi berbeda terlihat di Pelabuhan Muara Angke. Di sana, terdapat satu titik sepanjang belasan meter yang masih terendam banjir setinggi 20 centimeter.
Mulyadi, nelayan setempat menyatakan, ketinggian air sudah turun dari ketinggian sebelumnya yang mencapai angka 40 centimeter.
"Ini sudah mendingan, kemarin sampai 40 centimeter tingginya. Karena di sini memang lebih rendah jadinya banjir terus kalau pasang," kata Mulyadi.
Kendati sudah biasa menghadapi rob, Mulyadi mengaku tetap terusik dengan kehadiran rob yang dinilainya mengganggu mobilitas.
"Jelas terganggu karena umpamanya kami mau dorong gerobak itu kan jadi susah. Kalau bawa motor lewat sini kami juga khawatir mogok," ujar dia.
Serupa dengan pernyataan Rahmat, Mulyadi menyebut surutnya rob di Pelabuhan Muara Angke merupakan faktor alam tanpa bantuan alat.
"Faktor alam saja, enggak ada pompa. Biasanya kalau parah memang dipompa pakai mesin diesel, tapi kalau ini surutnya ya ikut air laut saja yang juga surut," kata Mulyadi.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim menyatakan rob di Penjaringan harus diwaspadai.
Untuk itu, ia menyebut terdapat 31 rumah pompa dan pompa mobile yang disiapkan di Kecamatan Penjaringan untuk menangani banjir rob. ARDITO RAMADHAN