BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Desa Pahlawan, Setia Zainal Abidi mengatakan, lautan sampah yang menumpuk di Kali Pisang Batu, Desa Pahlawan Setia, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi bersumber antara lain dari Kali Bekasi yang melewati Kota Bekasi.
Zainal mengklaim, sampah di Kali Pisang Batu bukan hanya berasal dari warganya yang tinggal di bantaran kali.
"Jadi memang kalau melihat dari kasat mata (sampah) ini tentu bukan hanya dari masyarakat kabupaten saja. Karena hulunya ada di Kota Bekasi dan hilirnya ada di Kabupaten Bekasi. Sampah sebanyak ini enggak mungkin dari warga kami doang," kata Zainal, Senin (7/1/2019).
Namun, Zainal berharap seluruh elemen pemerintah baik dari Pemkot dan Pemkab Bekasi bersinergi menangani sampah di Kali Pisang Batu.
Dia menjelaskan, sampah muncul pasca normalisasi dilakukan pada Desember 2018. Sebelumnya, kali hanya dipenuhi lumpur dan eceng gondok.
Pemerintah Desa Pahlawan Setia juga sudah berkoordinasi dengan Camat Tarumajaya untuk memasang jaring di tiap perbatasan wilayah kali. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar masing-masing wilayah bisa mengontrol sampah yang tertumpuk.
"Memang kalau pakai jaring paling tidak sampah yang dari Kota (Bekasi) bisa terhambatlah, karena kalau dari warga kami enggak mungkin sebanyak ini sampahnya," kata Zainal.
Sampah yang memenuhi kali hingga sepanjang 1,5 kilometer. Proses pengangkutan sampah sudah dilakukan sejak Sabtu lalu menggunakan dua alat berat dan ratusan truk. Sejauh ini sudah terangkut 700 ton sampah.
"Ini kalau kita lihat dari tumpukan sampah begini, enggak cukup seminggu atau dua minggu , kemungkinan sebulan bisa," kata Zainal. DEAN PAHREVI