JAKARTA, KOMPAS.com - Pencetakan surat suara untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 resmi dimulai secara serentak di beberapa kota di Indonesia, Minggu (20/1/2019).
"Hari ini pencetakan perdana surat suara, dan serentak kita lakukan di Jakarta, di Surabaya dan Makassar," kata Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ilham Saputra, saat meninjau percetakan surat suara perdana di Kantor Kompas Gramedia, Jakarta Pusat, Minggu.
Kompas Gramedia merupakan salah satu perusahaan yang diberi kepercayaan mencetak surat suara, bersama dengan lima perusahaan lainnya, yaitu PT Balai Pustaka (Jakarta), PT Aksara Grafika Pratama (Jakarta), PT Temprina Media Grafika (Jawa Timur), PT Puri Panca Pujibangun (Jawa Timur), dan PT Adi Perkasa Makassar (Sulawesi Selatan).
Keenam perusahaan ini memenangkan tender produksi surat suara.Â
Ilham pun memastikan, tahun seluruh surat suara dicetak di Indonesia.
Sementara itu, Direktur Gramedia Printing Group Hari Susanto mengatakan, perusahaannya bertanggungjawab memproduksi surat suara untuk lima provinsi.
Secara keseluruhan, Gramedia harus memproduksi sebanyak 292.019.984 lembar surat suara atau sekitar 31,07 persen dari total kebutuhan surat suara.
"Dari hasil penetapan KPU, PT Gramedia dan konsorsium mencetak untuk 5 provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan," terang Hari pada kesempatan yang sama.
Dalam proses produksi, Gramedia tergabung dalam kerja sama operasi (KSO) dengan 5 perusahaan lain.
Kelimanya yaitu PT Medan Media Grafika (Medan), PT Bawen Mediatama (Semarang), PT Antar Surya Jaya (Surabaya), PT Bosowa Media Grafika (Makassar), dan PT Pura Barutama (Kudus).
Pembagiannya porsi pencetakan dalam konsorsium PT Gramedia terdiri dari:
- PT Gramedia mencetak 138 juta lembar
- PT Medan Media Grafikatama mencetak 29 juta lembar
- PT Bawen Mediatama mencetak 13 juta lembar
- PT Antar Surya Jaya mencetak 6 juta lembar
- PT Bosowa Media Grafika mencetak 12 juta lembar
- PT Pura Barutama mencetak 94 juta lembar
Sementara itu, terkait pengawasan prosesnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) akan bekerja sama dengan KPU.
Komisioner Bawaslu Fritz Edward Siregar mengatakan, pihaknya akan mengawasi dari segi kualitas, kuantitas, hingga pengamanan, agar tidak terjadi pelanggaran.
"Bersama KPU kami akan awasi apakah jumlah yang dicetak sesuai kualitas dan jumlahnya sebagaimana yang disetujui di kontraknya," terang Fritz.
"Bawaslu juga awasi pengamanan gudangnya, penyimpanan sampai distribusinya, koordinasi juga seandainya ada kelebihan," lanjutnya. DEVINA HALIM