JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Stasiun Tanah Abang kini memiliki wajah baru setelah ditata ulang menjadi kawasan transit oriented development (TOD).
Sebelumnya, kawasan tersebut kerap terjadi kemacetan lalu lintas lantaran banyak angkutan umum yang berhenti sembarangan.
Kini, di area Stasiun Tanah Abang sudah dibangun jalur khusus untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, area stasiun yang ditata ulang menjadi kawasan TOD dulunya merupakan tanah kosong.
"Sebelumnya dari segi kontruksi tidak ada selasar pendestrian, dulunya tanah kosong, seluruh angkot memenuhi ruas jalan, begitu pula ojek online menghijaukan Tanah Abang," ujar Syafrin, Selasa (2/6/2020).
Dengan adanya jalur khusus tersebut, lanjut dia, diharapkan angkutan umum seperti bajaj dan mikrolet tidak lagi berhenti sembarangan di bahu jalan seperti sebelumnya.
Sebab, hal itu mengakibatkan kemacetan lalu lintas di kawasan Tanah Abang, khusus di bawah jembatan penyeberangan multiguna (JPM).
"Dari keselamatan ada kanopi, dari aspek penyedia layanan transportasi ada tempat mereka menurunkan turun dan naik penumpang," ungkapnya.
Selain Itu, kawasan TOD Stasiun Tanah Abang juga menyediakan lokasi khusus untuk ojek online maupun pangkalan.
Hal itu karena para pengemudi kerap menunggu atau menurunkan penumpangnya dibahu-bahu jalan dan mengganggu arus lalulintas.
"Maka ojek online ditempatkan di sisi utara. Akan dilakukan pick up dan drop out penumpang. Begitu juga penumpang, dengan memperhatikan keselamatan dan kenyamanannya," kata Syafrin.
Saat ini, Dinas Perhubungan sudah mulai melakukan uji coba operasional penataan Stasiun Tanah Abang sambil menunggu peresmian kawasan tersebut.
Selama uji coba tersebut, pihaknya akan melakukan evaluasi untuk menetapkan program penataan area stasiun ke depannya.
"Kita coba operasionalnya, rekan ojek pangkalan sudah disiapkan, demikian ojek online disiapkan parkir tempat drop out dan bajaj juga disiapkan, mikrolet, masuk dalam lingkungan," ungkapnya. Tria Sutrisna