JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan massa yang tergabung dalam masyarakat nusantara sehat atau Manusa menggelar aksi turun ke jalan menolak kebijakan rapid test dan swab test Covid-19, di Denpasar, Bali, Minggu (26/7/2020).
Dilansir Kompas TV, aksi long march dimulai dari Lapangan Timur menuju pintu masuk Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandi Renon Denpasar.
Tampak para peserta aksi berjalan sambil membawa spanduk dan poster-poster, di antaranya bertuliskan "tolak rapid dan swab test sebagai syarat administrasi", dan "stop bisnis rapid test".
Dalam aksi, mereka salah satunya mengkritik kebijakan pemerintah dengan diberlakukannya rapid test sebagai syarat administrasi untuk melakukan perjalanan keluar masuk melalui pintu pelabuhan atau bandara.
Unjuk rasa ini juga menolak beberapa surat kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Bali, seperti misalnya Surat Dinas Pariwisata Bali Nomor 556/2782/iv/dispar tentang Sertifikat Tatanan Kehidupan Era Baru.
Dalam surat edaran tersebut mewajibkan rapid test kepada karyawan dengan biaya sendiri alias mandiri sebagai salah satu syarat bagi perusahaan pariwisata untuk mendapatkan sertifikasi penerapan protokol kesehatan, selanjutnya diizinkan untuk beroperasi.
Aksi yang berjalan lancar, aman, dan damai ini sempat menjadi perhatian semua masyarakat yang sedang berolah raga di seputaran lapangan Renon.