KOMPAS.com - Melalui platform industri yang diberi nama Rebricks, dua perempuan asal Jakarta, Ovy Sabrina dan Novita Tan, mengolah sampah plastik saset menjadi bahan bangunan yang ramah lingkungan.
Salah satunya berupa pembuatan paving block dari bahan plastik.
Disambangi Kompas.com, Jumat (2/10/2020), tampak suasana proses pembuatan paving block dari bahan plastik tersebut di Bengkel Rebricks yang berlokasi di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Rebricks menyasar sampah-sampah plastik yang tidak lagi bernilai jual sebagai salah satu material utama, terutama plastik saset.
Selama ini sampah saset di Indonesia kebanyakan berakhir atau dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Ketika semua plastik itu dibuang, termasuk sampah-sampah kemasan plastik, ternyata tidak ada usaha untuk mendaur ulang ketika sampah tiba di TPA.
Sangat kecil jumlahnya yang mendaur ulang sampah plastik menjadi handycraft atau barang lainnya, sementara sisanya dibuang begitu saja.
Untuk menjamin keamanan dan kualitas dari produk daur ulang Rebricks, Ovy dan Novi pun rela menghabiskan waktu satu tahun untuk melakukan riset dan pengujian laboratorium pada produk.
Selama satu tahun pada 2018, mereka telah melakukan serangkaian uji coba ke laboratorium sesuai standar SNI dan dinyatakan lolos.
Dalam satu produk paving block yang mereka buat, ada 20 sampah plastik saset. Sehingga, dalam 100 meter perseginya diperkirakan ada 880 sampah saset yang terkandung.