BOGOR, KOMPAS.com – Kampung Cibadak, Kelurahan Kayu Manis, Kecamatan Tanah Sareal, Bogor terkenal sebagai kampung perajin peralatan rumah tangga berbahan besi dari serok hingga wajan.
Wasik (60) adalah satu di antara perajin wajan yang masih tersisa di kampung tersebut. Sejak tahun1982, ia menekuni usaha ini.
Berawal dari membantu tetangganya perajin wajan, Wasik kemudian memberanikan diri membuka usaha pembuatan wajan hingga kini.
“Dulu ikut tetangga, belajar setahun nggak dibayar, akhirnya tahun 1982 berani bikin usaha sendiri,” ujarnya.
Wasik membuat wajan dari berbagai bahan, salah satunya dari drum bekas. Sebuah drum bisa menghasilkan 6 hingga 8 buah wajan.
“Bikin wajannya semua manual, ngebentuknya pakai perasaan biar rata,” tambah Wasik.
Pada tahun 1987 hingga tahun 1997 bisnis pembuatan Wasik sempat berjaya. Ia mengaku wajan bikinannya pernah dikirim hingga Kalimantan dan Manado. Namun sayang saat krisis moneter tahun 1997 bisnisnya menurun.
“Setelah krisis moneter 1997 harga bahan baku mahal, jadi permintaan dari luar Pulau Jawa juga berhenti,” tegas Wasik.
Kini Wasik memproduksi wajan untuk permintaan pedagang di Pasar Senen, Jembatan Lima, dan Glodok. Ukuran wajan yang dibuatpun beragam, namun yang paling laris ukuran diameter 40 cm.
Wasik mengaku menjual wajan buatannya berkisar harga Rp.50.000 tergantung besar dan tebal plat.
“Semakin besar dan tebal harganya makin mahal,” tutup Wasik.