JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar simulasi pemungutan suara pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di halaman Kantor KPU, Jakarta, Rabu (22/7/2020).
Seperti dilansir Antara, simulasi berlangsung dengan protokol kesehatan untuk pencegahan dan pengendalian Covid-19.
Salah satunya, penyemprotan disinfektan dilakukan di lokasi yang didesain sebagai tempat pemungutan suara (TPS) itu.
Para petugas panitia pemungutan suara (PPS) terlihat mengenakan masker dan pelindung wajah, serta menerapkan protokol physical distancing atau menjaga jarak.
Sejumlah komisioner KPU terlihat hadir di lokasi, antara lain Arief Budiman, Hasyim Asy'ari, Ilham Saputra, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Abhan Misbah.
Hadir pula mantan Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, dan penggantinya sebagai jubir, Wiku Adisasmito.
Ketua KPU Arief Budiman menyebutkan simulasi tersebut melibatkan 500 orang, seperti kondisi riil pada satu TPS untuk pilkada.
Sejumlah pegawai KPU tetap mengikuti simulasi seperti biasa, kendati seorang pegawai sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19.
Untuk para pemilih diperankan oleh para pejabat dan staf di jajaran Sekretariat Jenderal KPU, serta melibatkan Bawaslu, DKPP, Kementerian Dalam Negeri, para pegiat pemilu, dan para jurnalis.
Sesuai dengan protokol yang ditetapkan, pemilih diberi sarung tangan, pada pintu masuk dan keluar TPS disediakan tempat cuci tangan, serta disediakan bilik khusus di luar area TPS yang digunakan untuk melayani pemilih dengan suhu tubuh di atas 37,3 derajat Celcius.
Secara berkala petugas akan menyemprot area TPS dengan cairan disinfektan dan dilaksanakan pula simulasi dengan pemilih dari kalangan berkebutuhan khusus.
Sesudah simulasi itu, KPU merencanakan akan melakukan beberapa kali simulasi di daerah dengan KPPS yang direkrut dari masyarakat setempat dan pemilih yang terdaftar di TPS setempat.