JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah massa mengikuti aksi demo anti-kekerasan di Myanmar dekat Gedung ASEAN, Jakarta, Sabtu (24/4/2021).
Aksi tersebut digelar dalam upaya mendorong negara anggota ASEAN, Sekretaris Jenderal ASEAN, Menteri Luar Negeri Indonesia, Dewan Keamanan PBB, dan Komisioner Tinggi HAM PBB agar segera mendukung perjuangan rakyat Myanmar yang dengan konsisten mengakui pemerintahan sipil hasil pemilu demokratis, November 2020.
Diketahui, konflik di Myanmar bermula dari kudeta yang dilakukan oleh militer.Â
Myanmar Militer Myanmar mengklaim harus melakukan kudeta karena menuduh ada kecurangan di pemilu November tahun lalu.
Adapun pemilu Myanmar 2020 dimenangkan oleh Aung San Suu Kyi dan partainya, National League for Democracy (NLD), secara telak.Â
Kondisi darurat di Myanmar lalu ditetapkan selama setahun terhitung sejak awal Februari 2021, dan militer akan mengadakan pemilu baru.