Jakarta, KOMPAS.com - PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk akan menggelar penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO). Mengusung kode saham BIKE, Sepeda Bersama Indonesia bakal menggenjot penjualan untuk menjaga laju pertumbuhan organik di level dobel digit.
Komisaris Utama Sepeda Bersama Indonesia Henry Mulyadi meyakini pasar sepeda di Indonesia masih memiliki ruang untuk bertumbuh, meski lonjakannya tidak setinggi saat booming sepeda di awal pandemi covid-19. Pada tahun ini, manajemen BIKE optimistis bisa meneruskan tren kenaikan penjualan yang telah berlangsung sebelum terjadi pandemi.
Terlebih, saat ini sepeda bukan sekadar sebagai hobi dan olahraga, melainkan menjadi bagian dari gaya hidup. "Secara organik kami tetap tumbuh. Kami harapkan bisa double digit. Tahun ini pengguna sepeda tetap meningkat, bukan seperti di 2020, tapi di tahun-tahun normal," ungkap Henry dalam paparan publik IPO BIKE yang digelar pada Jumat (18/2/2022).
Manajemen BIKE telah memiliki proyeksi kinerja penjualan yang ingin dicapai hingga tahun 2026. Adapun untuk tahun 2022, proyeksi penjualan BIKE senilai Rp 274 miliar.
BIKE merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan besar sepeda dengan merek "Genio", "United", dan "Avand". BIKE juga bekerjasama dalam bentuk penjualan putus dengan 319 diler yang berada di Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Henry menjelaskan, pasar utama BIKE masih berada di Pulau Jawa dengan porsi penjualan sekitar 60%. Sebagai strategi menjaga pertumbuhan kinerja, BIKE akan menambah pusat distribusi di luar Pulau Jawa, yakni di Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Lewat dana hasil dari IPO, BIKE setidaknya menargetkan tiga pusat distribusi baru di tahun ini.
Selain itu, BIKE akan terus menjalankan inovasi serta meluncurkan varian dan model produk baru yang sesuai dengan minat pasar. Bersamaan dengan itu, BIKE juga mengembangkan produk sepeda listrik dan baterai (e-bike) serta electric vehicle berupa motor bertenaga listrik.
Untuk produk sepeda listrik, kontribusi terhadap penjualan masih terbilang mini, yakni di bawah 5%. Henry meyakini pangsa pasar sepeda listrik akan terus berkembang menjadi lebih dari 10%.
Saat ini, lini produk Genio dan United Bike masih mendominasi penjualan BIKE dengan porsi masing-masing sekitar 55,7% dan 40,4%. Tak hanya dari lini produk sepeda, BIKE juga menggarap produk non-sepeda. Meliputi alat olahraga, mainan anak, hingga baby stoller.
Direktur Sepeda Bersama Indonesia Winston Mulyadi menambahkan bahwa tahun ini menjadi momentum yang tepat untuk menguatkan area distribusi. Berdasarkan survei yang dilakukan, kota-kota yang potensial diantaranya Medan, Makassar, Palembang, Balikpapan, dan Banjarmasin.
Dengan memperkuat distribusi di kota-kota tersebut, BIKE bisa meningkatkan efisiensi logistik untuk mendukung para dealer meningkatkan kinerjanya. "Kami mendistribusikan beberapa brand dengan banyak variasi tipe dan harga yang selalu mengisi kebutuhan tren, mengisi kebutuhan pasar mulai dari entry-level sampai middle-up level. Hal tersebut adalah kekuatan kami," ujar Winston.
Mengutip prospektus yang dimuat pada e-IPO, Sepeda Bersama Indonesia tercatat membukukan kenaikan penjualan yang signifikan pada tiga tahun terakhir. Pada tahun 2018, penjualan neto Sepeda Bersama baru berada di level Rp 4,58 miliar. Namun setahun berselang, sudah melonjak 321,39% menjadi Rp 19,30 miliar pada 2019.
Memasuki masa booming sepeda akibat pandemi, Sepeda Bersama membukukan penjualan sebesar Rp 93,58 miliar pada tahun 2020 atau meroket 384,87%. Sedangkan pada tahun lalu, Sepeda Bersama sudah mampu mencatatkan penjualan neto sebesar Rp 122,93 miliar per September 2021.
Adapun, dalam proses IPO ini BIKE menawarkan sebanyaknya 323,33 juta saham atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan harga penawaran awal berada di kisaran Rp 160 per saham-Rp 170 per saham, perusahaan berpotensi memperoleh dana sebesar Rp 51,73 miliar-Rp 54,96 miliar.
BIKE akan menggunakan dana yang diperoleh dari IPO untuk modal kerja, berupa pembelian persediaan barang. Masa penawaran umum akan berlangsung pada tanggal 2-8 Maret 2022. Sedangkan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia adalah 10 Maret 2022.