MALANG, KOMPAS.com - Proses ekskavasi Situs Srigading, Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, akan berakhir pada Rabu (9/3/2022).Â
Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur menilai situs yang diduga candi peninggalan Mataram Kuno itu memiliki banyak keunikan dibandingkan dengan candi-candi lain di zamannya.
Salah satu keunikan itu terletak pada konsep bangunan candi sekaligus hasil temuan beberapa hari terakhir ini.
Arkeolog BPCB Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho, menyampaikan bahwa candi pada umumnya memiliki bentuk sumuran yang berbentuk segi empat.
"Kalau di situs Srigading ini sumurannya berbentuk L, dengam luas 3x3 meter. Sumuran ini cukup besar untuk ukuran sumuran dengan ukuran candi yang hanya 8x8 meter," ungkapnya saat ditemui di lokasi ekskavasi.
Kemudian, saat melakukan penggalian pada sumuran, BPCB Jawa Timur menemukan benda-benda bersejarah berupa wadah sebanyak tiga buah, berjenis periuk, tempayan, dan teko yang diduga terbuat dari perunggu. Benda-benda itu ditemukan di setiap sudut sumuran.
"Bahkan salah satu dari tiga wadah itu memiliki penutup berlapis emas, sekaligus berisi logam emas berukuran 0,5 sentimeter sebanyak tiga buah," jelasnya.
Beberapa wadah yang lain, ditemukan dalam kondisi masih utuh dan diduga masih ada isi di dalamnya.
"Isinya ini belum tahu, karena kami belum berani membuka. Untuk mengetahuinya, kami harus meneliti melalui laboratorium," tuturnya.
Selain ketiga wadah tersebut, BPCB Jawa Timur juga menemukan alat pertanian di dalam sumuran, berupa beliung, blencong, dan calok, yang terbuat dari bahan besi.
"Temuan-temuan ini belum pernah kami temukan dalam sebuah bangunan candi," jelasnya.
Di dalam sebuah bangunan candi, Wicaksono menyebut, biasanya justru terdapat peripih yang berbentuk kotak sekaligus berisi logam-logam emas bertuliskan mantra.
"Nah, di situs Srigading ini kami belum menemukan. Justru menemukan wadah-wadah berbahan perunggu itu serta besi," ujarnya.
Berdasarkan temuan-temuan ini, Wicaksono mengaku akan melakukan penelitian lebih lanjut. Bahkan, ia membuka kemungkinan untuk melanjutkan penggalian di bawah lantai dasar sumuran tersebut.
"Tujuannya untuk mencari tahu, apakah ada kemungkinan masih ada benda-benda lain di bawah lantai sumuran tersebut," jelasnya.
Wicaksono juga mengaku akan melakukan ekskavasi struktur bangunan yang berada di sekitar bangunan yang sedang diekskavasi saat ini. Struktur bangunan itu diduga bagian dari kompleks candi.
"Candi yang diekskavasi saat ini adalah bangunan utama. Kami akan melakukan ekskavasi pada struktur bangunan lain, mumpung kawasan ini masih berupa lahan pertanian. Sebab kalau sudah jadi kompleks perumahan akan lebih kesulitan," jelasnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.