JAKARTA, KOMPAS.com - Bersama Electrum, Pertamina yang juga mengandeng Gogoro dan Gesits, mewujudkan langkah nyata mempercepat ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi di Indonesia.
Langkah awal Pertamina dilakukan dengan menyiapkan swapping station atau stasiun penukaran baterai motor listrik, yang tentunya akan ditempatkan pada jaringan SPBU.
Untuk saat ini sendiri, ada tujuh titik SPBU Green energy Station (GES) yang sudah memiliki layanan penukaran baterai. Fasilitas tersebut pertama-pertama diperuntukkan bagi 500 motor listrik yang digunakan mitra Gojek yang sekaligus menjadi pilot.
Namun demikian, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, bakal meluaskan cakupan swapping station hingga nantinya bisa melayani motor listrik yang digunakan masyarakat umum.
"Target kita akan segera kita tingkatkan. Kalau hasil pilotnya bagus, tahun depan bisa kita tingkatkan swapping station untuk melayani 5.000 kendaraan dan karena targetnya cukup agresif ya, lebih cepat lebih baik. Karena ini merupakan komitmen bersama," ujar Nicke dalam keterangan resminya.
Menurut Nicke, pengembangan ekosistem kendaraan listrik harus terintegrasi dalam satu value chain. Karena itu, Pertamina berkomitmen untuk mendorong agar target-target yang ditetapkan Pemerintah dapat tercapai
Nicke mengatakan, Pertamina telah mengembangkan SPBU Green Energy Station (GES) yang sudah mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap. Saat ini, Pertamina telah memiliki 143 SPBU yang berstatus Green Energy Station.
"Tahun ini kita akan tambah jadi 1.000 dan nantinya target (SPBU) semuanya. Jadi bukan hanya baterainya saja yang membuat lingkungan menjadi lebih hijau, tetapi sumber energi pembangkit juga harus lebih ramah lingkungan," katanya.