JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 75,82 kilometer pada Rabu (30/3/2022).
Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Triono Junoasmono mengatakan, jalan tol ini terdiri dari 6 seksi yaitu Seksi 1 Sleman - Banyurejo (8,25 km), Seksi 2 Banyurejo-Borobudur (15,26 km), Seksi 3 Borobudur-Magelang (8,08 km), Seksi 4 Magelang-Temanggung (16,26 km), Seksi 5 Temanggung-Ambarawa (22,56 km), Seksi 6 Ambarawa-Junction Bawen terkoneksi Tol Semarang-Solo (5,21 km).
"Untuk seksi 1 ditargetkan selesai konstruksi pada kuartal 4 2023. Secara keseluruhan, jalan tol ini ditargetkan dapat tersambung seluruhnya secara bertahap pada kuartal 4 2024," ujar Triono dalam keterangannya, dikutip Kamis (31/3/2022).
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, pembangunan jalan tol yang melintas di dua provinsi tersebut akan meningkatkan konektivitas Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah.
Jalan tol ini akan membentuk segitiga emas yang dapat meningkatkan perekonomian dan konektivitas wilayah khususnya Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar).
"Jalan Tol Yogyakarta Bawen nantinya akan terhubung dengan Jalan Tol Semarang-Solo, dan Jalan Tol Solo-Yogyakarta International Airport Kulonprogo yang saat ini masih tahap konstruksi dengan progres 20,21 persen," jelas Hedy.
Pembangunan jalan tol ini juga akan memperkuat posisi Yogyakarta dalam industri khususnya pariwisata yang sedang tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga akan meningkatkan peran Yogyakarta sebagai daerah untuk perkembangan ekonomi di Pulau Jawa bagian Selatan.
Dengan nilai investasi yang cukup besar Rp 14,26 triliun, dia menyatakan, pembangunan jalan tol ini harus mampu memberikan dorongan perkembangan ekonomi di Yogyakarta/Jogja dan Jawa Tengah.
Pembangunan jalan tol ini dilaksanakan oleh PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) selaku Badan Usaha Jalan Tol yang dibentuk oleh konsorsium pemenang lelang.
"Kepada konsorsium kontraktor untuk melibatkan tenaga kerja lokal dan produk lokal sebanyak mungkin, sehingga dampak ekonominya akan terasa sangat kuat," ucapnya.
Jalan tol ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang pengadaan lahannya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Saat ini progres pembebasan lahan Jalan Tol Yogyakarta–Bawen seksi 1 telah mencapai 92,28 persen.