JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, satu dari tiga titik tanggul yang jebol akibat banjir rob di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah berhasil ditutup.
Tanggul yang berhasil ditutup tersebut berada di Kelurahan Bandarharjo. Sedangkan dua titik lainnya di Kelurahan Tambak Lorok, masih dalam penanganan.
Kedua titik tersebut butuh penanganan masing-masing sepanjang 20 meter dan delapan meter.
"Untuk parapet 20 meter, saat ini masih proses pemasangan sandbag target selesai besok," ujarnya dikutip dari laman Kementerian PUPR, Jumat (27/5/2022).
Basuki mengungkapkan, penanganan 8 meter akan dimulai besok untuk dipasang sandbag dan juga target besok sudah tertutup.
Sementara penanganan jangka panjang akan dilakukan penguatan terhadap tanggul-tanggul di sekitar area yang jebol dan mengevaluasi terkait ketinggian tanggul-tanggul yang ada.
Berdasarkan data terakhir banjir rob sekitar 1,8 meter di atas permukaan laut, parapet yang dibangun mencapai 2 meter.
"Namun, karena fenomena tinggi melebihi jadi 2,1 meter sesuai dengan warning-nya BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), sehingga ini melimpas, hampir semua," ungkapnya.
Adapun Basuki meninjau tiga titik tanggul laut yang jebol didampingi Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Semarang Kolonel Marinir Hariyono Masturi dengan menaiki perahu karet.
Sejatinya, penanganan darurat yang dilakukan adalah dengan segera menutup tanggul yang jebol.
Kemudian, genangan air dipompa hingga surut agar bisa ditangani dengan semi permanen menggunakan material berupa geobag/geobox.
"Sementara ini karena tidak bisa masuk dari darat untuk material, kita harus dari laut dengan sandbag kecil untuk sementara. Besok, kita akan dibantu dengan 50 personil dari Lanal dan 50 dari Kodam, sudah harus ditutup tanggul yang jebol dan sudah surut dipompa semua," tutupnya.