DUBAI, KOMPAS.com - Deira merupakan bagian dari kawasan yang berada di Old Dubai (Dubai Lama) di kawasan inilah awalnya Dubai berkembang. Pencari mutiara, nelayan, hingga pedagang mengadu nasib di area ini pada masa lampau. Sungai kecil yang tidak jauh dari muara menjadi tempat strategis untuk berdagang dengan para pendatang dari negara lain.
Kompas.com hendak mengunjungi pasar tradisional yang berada di kawasan ini. Di tempat inilah wisatawan bisa mendapatkan buah tangan dengan harga yang cukup terjangkau. Saya dan rekan didampingi seorang pemandu orang Indonesia bernama Sri.
"Di kawasan ini ada banyak pasar, di antaranya ada Spice Souk dan Gold Souk, untuk ke sana bisa menggunakan mobil atau kereta metro, tapi hari ini aku mau ajak kalian nyeberang pakai Abra," kata Sri, Senin (28/10/2024).
Abra adalah "taksi air", bentuknya perahu kayu berukuran sedang menggunakan mesin, dan penumpang duduk di tengah-tengah. Setiap penumpang wajib membayar 1 dirham atau sekitar Rp 4.200.
Mata langsung dimanjakan dengan gradasi warna rempah dan bumbu masakan saat masuk ke lorong Spice Souk. Penataan yang sangat rapi menjadi atraksi tersendiri, seperti melihat lukisan berbingkai di dalam galeri seni berkedok toko.
Puas menjelajahi Spice Souk, kami langsung menuju ke Gold Souk. Lokasinya tidak jauh, hanya beda beberapa Lorong.
Lorong pasar emas tampak lebih lebar dari Lorong pasar rempah, tapi Lorong itu terasa pada karena banyaknya orang yang dating ke sana.
Semua toko tampak premium dengan etalase kaca yang memamerkan perhiasan emas.
Hampir semua toko emas tampak ramai dikunjungi oleh pembeli. Namun, ada satu toko yang ramai orang berkerumun di depan etalase kacanya, karena mereka ingin melihat cincin emas raksasa.
Selain emas dengan berbagai pilihan ukuran karat, pengunjung juga bisa mendapatkan perhiasan seperti berlian, dan batu permata. Dari situs resmi visit Dubai, Gold Souk buka dari pukul 10.00 hingga pukul 22.00.
Baca selengkapnya: Menelusuri Spice Souk dan Gold Souk, Pasar Tradisional di Dubai