PURBALINGGA, KOMPAS.com - Masih ingatkah Anda dengan Sumanto? Pria yang pernah membuat geger dunia karena memakan daging manusia pada awal tahun 2003.
Kini, Sumanto menjalani hari-hari di Pondok Rehabilitasi Jiwa An-Nur, Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga, Jawa Tengah.
Di bawah asuhan KH Supono Mustajab, Sumanto menjelma menjadi sosok yang tidak lagi ditakuti.
Masyarakat sekitar pondok sudah dapat menerima Sumanto di lingkungan mereka. Bahkan, untuk memeriahkan HUT Ke-73 RI, sang manusia kanibal turut berpartisipasi dalam berbagai perlombaan.
Riuh tepuk tangan warga yang memadati lapangan Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga, Jawa Tengah, semakin membakar semangat Sumanto untuk memenangkan lomba, Minggu (12/8/2018).
Dengan tangan terikat, pria berusia 48 tahun itu nampak lahap menyantap kerupuk yang diikat setinggi kepalanya.
“Lebih enak kerupuk daripada cicak,” kata Sumanto berkelakar.
Selain makan kerupuk, berbagai lomba lainnya juga digelar oleh panitia, seperti joged balon, memasukan pensil dalam botol dan lomba adu panco.
Selain menang lomba makan kerupuk, Sumanto juga menang lomba panco. Bahkan, dia berhasil menumbangkan dua lawan sekaligus.
“Ya, karena saya sering macul (mencangkul), jadi kuat,” ujar Sumanto saat ditanya rahasia kekuatannya.
Perlombaan yang diikuti oleh 20 warga panti itu berlangsung semarak. Peserta juga terlihat antusias dan sangat menikmati. Panitia mengelompokkan puluhan orang yang rata- rata mengidap gangguan kejiwaan dan narkotika.
Pengelola panti rehabilitasi, KH Supono Mustajab mengatakan, selain untuk menyemarakkan HUT Ke-73 RI, perlombaan ini juga digunakan sebagai ajang melatih mental warga panti.
Hal ini dicerminkan dari kerja tim di beberapa nomor lomba, seperti lomba joget balon dan memasukan pensil ke dalam botol secara berkelompok.
“Meskipun lombanya sederhana, tapi bisa juga untuk melatih mental pasien, bagian dari terapi,” terangnya. KONTRIBUTOR PURWOKERTO, M IQBAL FAHMI