JAKARTA, KOMPAS.com - Tepat di pinggiran pantai Cilincing, Jakarta Utara. Terdapat sebuah papan besi bertulisan gang belah kapal. Di lokasi inilah bangkai-bangkai kapal tua besar menunggu antrian untuk di belah menjadi bagian-bagian kecil menjadi besi bekas.
Tampak pekerja dengan kaca mata hitamnya dan sarung tangan yang tebal, sibuk menggenggam alat las guna memutus bagian kapal satu per satu menjadi lempengan-lempengan baja kapal dan di pindahkan dari pesisir laut menggunakan alat besar.
Mereka bekerja dari pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore. Kapal yang dibelah dapat memakan waktu sekitar 3-5 bulan tergantung dari besar kecilnya ukuran kapal.
Berbagai jenis kapal, seperti super tanker, kargo atau barang, tongkang, kapal penumpang sampai belitan rantai besi kapal tua berkarat berserakan di lahan seluas dua hektare dan akan diolah kembali.
Pemotongan kapal mempunyai paket dalam pengerjaannya. Bisa dilakukan mulai dari bulanan, harian, atau borongan. Dalam penggarapannya, kapal sudah habis masa pakai akan menjadi potongan-potongan besi siap lebur. GARRY ANDREW LOTULUNG