KOMPAS.com - Kemunculan pertama buaya berkalung ban di Sungai Palu, Sulawesi Tengah pada September 2016 lalu, membuat heboh.
Kondisi satwa dilindungi itu menarik perhatian warga sekitar bahkan sampai mancanegara.Â
Berbagai upaya dilakukan untuk menangkap serta melepaskan ban dari leher buaya tersebut. Tapi tak kunjung berhasil.Â
Sejumlah penyelamatan sudah dilakukan sejak Desember 2016. Operasi pertama dilakukan oleh sebuah organisasi perlindungan satwa JAAN Indonesia bersama Kelompok Pecinta Alam (KPA) setempat.
Namun, upaya yang dilakukan selama 13 hari itu belum membuahkan hasil.Â
Misi penyelamatan satwa dilindungi tersebut juga pernah dilakukan ahli penanganan satwa liar dari berbagai daerah di Indonesia, salah satunya Muhamad Panji atau yang lebih dikenal sebagai Panji Petualang. Upaya itu pun belum membuahkan hasil.Â
Selain dari Indonesia, misi penyelamatan juga dilakukan ahli satwa liar Matt Wright asal Australia, kemudian Forrest Galante asal Amerika Serikat.Â
Selain keduanya, pecinta satwa asal Perancis dan Malaysia juga pernah mendatangi habitat satwa tersebut dengan niat melakukan penyelamatan namun terkendala izin pihak berwenang.Â
Setelah serangkaian upaya, derita buaya terjerat ban sepeda motor akhirnya berakhir.
Tili, warga asal Sragen, berhasil menaklukkan dan melepaskan ban yang bersarang pada leher buaya sepanjang enam meter dan berbobot lebih dari satu ton tersebut pada Senin (7/2/2022).
Buaya betina itu menyambar umpan yang dipasang Tili dan dievakuasi ke tepi sungai dibantu warga.
Setelah berhasil memotong dan melepas ban, satwa dilindungi itu dilepaskan kembali ke sungai yang menjadi habitatnya.
Pria 35 tahun itu berhasil menangkap dan menyelamatkan hewan buas itu dengan berbekal alat seadanya, setelah hampir sebulan menunggu dan menghabiskan waktu di tepi sungai.