JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta masih mendata jumlah becak yang beroperasi di Jakarta Utara. Lurah Pejagalan Yogara Fernandez mengatakan, saat ini, ada 220 becak yang terdata beroperasi di kawasan pimpinannya.
Yogara mengatakan, pendataan untuk menindaklanjuti rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menata operasional becak di Jakarta.
"Pak Gubernur ingin mengetahui berapa banyak becak yang beroperasi di Jakarta," ujar Yogara kepada Kompas.com, Kamis (25/1/2018).
Yogara mengatakan, pendataan tersebut ditandai dengan menempelkan stiker berlogo Pemprov DKI di seluruh becak. Yogara mengatakan, pengemudi becak antusias saat didata. Hal ini terlihat dari banyaknya pengemudi becak yang datang saat pendataan.
Yogara mengatakan, pihaknya belum menyosialisasikan jalur mana saja yang diperbolehkan maupun dilarang dilintasi becak. Pihaknya masih menunggu terbitnya aturan gubernur terkait becak. Namun, lanjutnya, pengemudi becak berjanji tidak akan melintasi kawasan yang dilarang.
"Dinas Perhubungan akan melaporkan ke gubernur jumlah becak di jalan. Nanti tukang becak akan diberikan pengarahan, misalnya rute mana yang boleh dan tidak boleh dilewati. Belum dikasih tahu rutenya karena belum keluar pergub, sekarang masih didata," ujar Yogara.
Sebelumnya, Gubernur Anies berencana menata keberadaan becak di Jakarta. Menurut Anies, becak masih menjadi kendaraan yang dibutuhkan warga ibu kota. Anies akan membuat jalur khusus dan berjanji tidak akan mengizinkan becak masuk jalur protokol.
"Kami akan atur agar kebutuhan warga akan transportasi difasilitasi. Becak tidak akan ada kalau tidak ada kebutuhan atas becak. Untuk itu, angkutan baru akan kami segerakan, bagian ini agar becak dapat beroperasi di rute yang ditentukan," ucap Anies, beberapa waktu lalu. KONTRIBUTOR JAKARTA, DAVID OLIVER PURBA