BANDA ACEH, KOMPAS.com - Polda Aceh memusnahkan barang bukti norkotika berupa ganja, sabu, dan ekstasi yang berhasil diamankan oleh tim Ditnarkoba Polda dan jajaran sejumlah Polres sepanjang tahun 2018 di lapangan belakang Mapolda Aceh, Kamis (27/12/2018).
Pemusnahan barang bukti narkotika yang dipimpin langsung oleh Kapolda Aceh Irjen Pol Drs Rio S Djambak dan dihadiri unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pejabat TNI, BNNP, dan lembaga terkait itu di antaranya ganja sebanyak 795,5 kilogram, sabu 18,8 kilogram serta ribuan butir ekstasi.
Pantauan Kompas.com, pemusnahan barang bukti jenis ganja kering dilakukan dengan cara dibakar, sementara sabu dan ekstasi dilarutkan dalam cairan alkohol.
Saat pemusnahan berlangsung, lima tersangka turut dihadirkan di lokasi.
Kapolda Aceh Irjen Pol Drs Rio S Djambak dalam sambutan pidatonya menyampaikan, penyalahgunaan narkoba saat ini menjadi salah satu ancaman nyata yang sangat meresahkan.
Selain sebagai perbuatan melawan hukum dan dilarang oleh agama, penyalahgunaan narkoba juga merupakan musuh bangsa yang harus diberantas di seluruh sendi kehidupan masyarakat.
Data dan fakta beberapa tahun terakhir ini menunjukkan, peredaran narkoba di Indonesia semakin tinggi dan sangat memprihatinkan.
“Penanganan terhadap penyalahgunaan narkoba menjadi perhatian serius Pemerintah, dan ditekankan kepada setiap aparatur negara bersama seluruh lapisan masyarakat untuk bersinergi dalam pemberantasan narkoba secara lebih gencar, lebih berani, lebih komprehensif dan terpadu," katanya.
Masih kata Rio, para pelaku kejahatan narkoba juga terus berkembang dengan beragam modus operandi baru dalam aksi mengedarkan narkoba kepada masyarakat.
Perkembangan teknologi juga menjadi salah satu pendukung bagi para pelaku dalam menyiasati modus baru untuk mengelabui petugas dan memperdaya korban hingga terjerumus ke dalam rantai peredaran narkoba, baik sebagai pengguna, pengedar hingga menjadi bandar.
“Untuk mengantisipasi persoalan narkoba, diperlukan soliditas dan sinergitas semua pihak khususnya di Aceh, sehingga sindikat narkoba tidak bertambah besar dan bergerak bebas dalam mengedarkan narkoba di provinsi yang kita cintai bersama ini, karena faktanya saat ini pengguna narkoba dominannya adalah generasi muda,” ujarnya. KONTRIBUTOR KOMPAS TV ACEH, RAJA UMAR