BANDA ACEH, KOMPAS.com – Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT), kembali mengumpulkan 1000 ton beras untuk bantuan kemanusiaan yang akan disalurkan kepada korban konflik di kawasan Goutha, Suriah.
Dari target 1000 ton beras yang akan disalurkan, 350 ton beras akan dikumpulkan dari 5.000 petani di Aceh yang tersebar di sembilan kabupaten/kota.
“Salah satunya di kawasan Aceh Besar. Kebetulan saat ini di Kabupaten Aceh Besar, sebagian wilayahnya sudah memasuki panen raya. Kita mengumpulkan gabah dari para petani ini dengan cara membeli sesuai harga pasar, namun dilandasi dengan niat membantu sesama,” kata Imam Abari, Senior Vice President ACT Pusat kepada waratwan, Senin (12/3/2018).
Menurut Imam, dari target beras bantuan, sebanyak 100 ton beras akan terkumpul dari beberapa wilayah di Indonesia, dan kemudian akan diantarkan langsung dengan menggunakan kapal kemanusiaan yang dijadwalkan berlayar pada April 2018 mendatang.
“Nanti kita salurkan dengan kapal kemanusiaan keempat yang kita layarkan ke beberapa wilayah konflik, dan sebelumnya sudah dilayarkan Palestina, Somalia, dan Myanmar, dalam hal ini membantu pengungsi rohingya, bahkan sebelumnya Aceh juga ikut membantu beras untuk pengungsi Rohingya,” jelas Imam.
Sejumlah sawah di Gampong Lampuuk, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, kini memang sudah memasuki masa panen. Sejumlah petani mengaku dengan sukarela menyisihkan padi yang dipanen untuk dijual kepada ACT sebagai bantuan terhadap korban perang di Goutha.
“Sebenarnya kami tidak menjual padi-padi ini, karena padinya digunakan untuk konsumsi keluarga, tapi kalau untuk membantu sesama kita, kami rela menjual sebagian padinya. Apalagi sebagai orang Aceh kami sangat tahu bagaimana sakitnya hidup dalam kondisi krisis dan perang, karena sudah pernah mengalaminya,” ujar Samsul, petani Gampong Lampuuk. KONTRIBUTOR KOMPAS TV ACEH, RAJA UMAR