JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Si Pitung yang merupakan bangunan cagar budaya di Marunda, Jakarta Utara, tidak hanya jadi tempat masyarakat mempelajari sejarah Si Pitung, tokoh legendaris Betawi.
Tempat itu juga dijadikan wadah bagi sanggar-sanggar maupun komunitas kebudayaan Betawi berlatih.
Staf Edukasi dan Informasi Museum Kebaharian Jakarta, Sukma Wijaya, mengatakan, setiap minggu beragam sanggar Betawi berlatih di sana.
"Di sini hampir semuanya ada. Kalau Sabtu-Minggu itu ada yang latihan tari, silat, sampai lenong juga kadang-kadang ada. Yang jual kulineran betawi juga ada," kata Sukma beberapa waktu lalu.
Sanggar Rumah Si Pitung adalah salah satunya. Berbeda dengan sanggar-sanggar lain, sanggar yang dipimpin Suaeb Mahbub itu menjadi sanggar yang memberikan konsultasi terhadap sanggar-sanggar lain mengenai kebudayaan Betawi.
"Kami berikan wawasan pada sanggar-sanggar di Jakarta Utara terkait masalah pengetahuan dan pakem-pakemnya kebudayaan Betawi. Baik itu cara berpakaian adat Betawi, ilmu palang pintu, dan lain-lain," kata Suaeb.
Tidak hanya sanggar-sanggar yang ada di Jakarta Utara, Suaeb juga biasa memberikan pelatihan kepada komunitas-komunitas seni yang ada di kampus-kampus ternama. Khususnya ketika mereka ingin mengangkat kebudayaan Betawi.
Pelatihan yang diberikan Suaeb antara lain pengetahuan mengenai kostum adat Betawi, penulisan naskah teater atau lenong khas Betawi, hingga sejarah kebudayaan Betawi.
"Mereka ketika tampil kan harus ada pakem-pakemnya, kelazimannya seperti apa sih ketika tampil. Nah setelah memenuhi pengetahuannya yang dia tuju itu, dia akan kembali ke sanggarnya dan diaplikasikan di sana," kata Suaeb.
Silat dan Tari
Selain Sanggar Rumah Si Pitung, sejumlah perguruan silat juga ditemui di Cagar Budaya Rumah Si Pitung. Sukma mengatakan, ada 14 perguruan silat yang bergantian berlatih di sana.
"Kayaknya, perguruan silat DKI hampir semua sugestinya kalau belum latihan di sini belum sempurna. Sering latihan di sini kalau minggu, ada 14 padepokan yang berlatih bergantian di sini," kata Sukma.
Perguruan Silat Silo Macan adalah salah satunya. Di bawah kepemimpinan seorang yang akrab disapa Bang Ili, perguruan itu rutin berlatih di Rumah Si Pitung.
Anggota perguruan itu cukup banyak, ada puluhan orang dari berbagai usia. Mulai dari anak-anak hingga dewasa.
"Kemarin beberapa kali sempat diminta tampil di televisi. Lalu, ini barusan juga diminta jadi palang pintu di kampung belakang," kata Bang Ili.
Sanggar Menari Pitung seolah tak mau ketinggalan. Setiap Hari Minggu, sanggar yang beranggotakan anak-anak perempuan di sekitat Rumah Si Pitung itu berlatih menari sejak pagi hingga sore.
Diiringi musik khas Betawi, tarian yang mereka suguhkan di Cagar Budaya Rumah Si Pitung dapat menjadi hiburan lain bagi para pengunjung tempat bersejarah itu. ARDITO RAMADHAN