BANDA ACEH, KOMPAS.com - Sebanyak 23 kabupaten-kota di Aceh mengikuti lomba tradisi boh gaca (memberi ukiran inai kepada pengantin wanita) di Museum Rumoh Aceh, Banda Aceh, Rabu (8/8/2018).
Setiap kabupaten-kota di Aceh memiliki tradisi boh gaca (ukiran inai) di jari, tangan, dan kaki.
Â
Setiap calon pengantin wanita (dara baro) yang akan melangsungkan pernikahan mendapatkan motif ukiran khas yang berbeda sesuai dengan asal daerah masing-masing.Â
"Tradisi boh gaca di Aceh bertujuan untuk memberi kekhasan dan menambah pesona kepada setiap pengantin wanita yang akan melangsungkan perkawinan," kata Mufira, dewan juri dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Aceh, Rabu (8/8/2018).
Tradisi ukiran inai ini sudah berlangsung turun temurun. Biasanya calon pengantin diberikan ukiran inai di jari, tangan, dan kaki sebelum acara pernikahan dilangsungkan.Â
"Ukiran inai di jari, tangan, dan kaki pengantin dara baro diberikan sebelum menikah," katanya.
Motif ukuran, sambung dia, terbilang unik. Tiap daerah memiliki kekhasan sendiri.
"Motifnya unik. Seperti motif pintu Aceh, cincin Nabi Sulaimai, bungong awan sion, bungong awan meucanek dan banyak lagi, namun dari bentuk motif itu memiliki nilai filosofi tersendiri," pungkasnya. KONTRIBUTOR KOMPAS TV ACEH, RAJA UMAR