JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, musim kemarau di sebagian besar wilayah di Indonesia pada 2018 diprediksi baru akan berakhir pada Oktober mendatang.
Saat musim kemarau tiba, intensitas curah hujan menurun dan menyebabkan cadangan air tanah menipis.
Persoalan yang muncul saat musim kemarau, di antaranya, kekurangan air bersih, kerusakan ekologi, berkurangnya hasil tangkapan nelayan dan produksi pertanian, kelaparan, bahkan korban jiwa.
Dampak lain yang juga mengkhawatirkan adalah menyusutnya debit air di sejumlah danau dan waduk.
Seperti yang terjadi di Danau Limboto, Gorontalo. Kemarau tahun ini memperburuk kondisi danau yang sebelumnya memang terus mengalami penyusutan.
Tercatat penyusutan di Danau Limboto terjadi dalam kurun waktu 74 tahun, sejak 1932 hingga 2006, dengan tingkat penyusutan menjadi 78,81 hektare per tahun.
Selain itu, kekeringan tahun ini juga berimbas pada penyusutan Waduk Cacaban di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Volume air di salah satu waduk penyuplai di wilayah pantura itu menyusut hingga lebih dari puluhan meter sehingga mengancam kekeringan terutama persawahan di sejumlah wilayah itu. DNO, ANTARA FOTO