KOMPAS.com – “Nyolong McD-nya Ibu, nyolong donut, nyolong roti tawar ... Nyolong hati kita. Jojo (2006-2015). Sahabat, keluarga, see you in heaven buddy,” demikian kalimat yang tertulis dalam batu nisan berukuran mungil.
“Innalilahi wa innailaihi rajiun. Unyil. Thanks for guarding our family. Love, bunda & K’Sheba,” kalimat yang tertulis di nisan lainnya disertai foto seekor anjing yang tampak menggemaskan.
Kalimat-kalimat tersebut tentunya tak lazim ditemui di nisan-nisan pada umumnya. Namun kalimat-kalimat semacam itu terpahat di ratusan makam satwa di komplek Taman Makam Satwa Pondok Pengayom Satwa yang terletak di Jalan Harsono, Ragunan, Jakara Selatan.
Tak hanya kalimat-kalimatnya, sebagian batu nisan di taman makam ini juga memiliki bentuk yang tak kalah unik. Mulai dari bentuk kepala kelinci, bulat, hingga dihiasi foto hewan peliharaan yang terkubur di makam tersebut.
Pondok Pengayom Satwa letaknya tak jauh dari Taman Margasatwa Ragunan. Taman makam satwa yang terletak di halaman shelter ini dapat menjadi pilihan wisata menarik setelah Anda berwisata ke Taman Margasatwa Ragunan.
Wisata edukatif
Hadi Wibowo, seorang dokter hewan Pondok Pengayom Satwa mengatakan, taman makam satwa tersebut terbuka untuk umum.
“Biasanya kelompok siswa-siswi TK begitu berkunjung ke taman makam itu. Jadi berwisata sambil belajar mengenai cara merawat hewan peliharaan,” ujar Hadi saat ditemui Kompas.com, Selasa (2/4/2019).
Tak hanya dapat mengunjungi makam satwa, di tempat ini pengunjung dapat melihat proses pemeliharaan hewan hingga proses kremasi atau penguburan hewan yang telah mati.
“Tapi kalau siswa-siswi TK biasanya hanya sampai pemeliharaan saja. Kan seneng, di sini banyak kucing, banyak anjing,” lanjut Hadi.
Pondok Pengayom Satwa dilengkapi dengan klinik kesehatan hewan, kamar khusus rawat inap hewan peliharaan, lapangan bermain untuk hewan, hingga ruang krematorium untuk proses kremasi hewan yang mati.
Namun menurut Hadi, saat pertama kali dibangun pada 28 Agustus 1987, tempat ini hanyalah sebuah shelter yang menampung hewan-hewan peliharaan yang tak terawat lagi.
Saat itu Pondok Pengayom Satwa didirikan Soeprapti, istri mantan Gubernur DKI Jakarta R.Soeprapto.
“Dulunya biaya operasional berasal dari dana sumbangan pecinta hewan. Namun karena kebutuhan operasional semakin tinggi, maka kami buka jasa penitipan hewan peliharaan, jasa memandikan hewan, klinik hewan, sampai jasa kremasi dan penguburan hewan peliharaan,” paparnya.
Hewan-hewan peliharaan yang berada di tempat ini telah disuntik berbagai malam vaksin dan dijaga kebersihannya sehingga aman untuk pengunjung.
Bagaimana, tertarik berziarah ke Taman Makam Satwa?