KOMPAS.com - Jutaan anak Suriah menjadi pihak paling rentan dalam perang saudara yang berlarut-larut. Mereka tertekan secara fisik dan mental.
Selain dibunuh, disiksa, diculik, dan diperkosa, mereka juga menderita gizi buruk dan kerap menjadi tameng hidup di medan perang.
Menurut Save the Children, sebuah organisasi kemanusiaan yang berpusat di London, sedikitnya 2 juta anak menderita gizi buruk, terkena penyakit, dan terpaksa menikah di usia dini.
Mereka semua mengalami trauma berat, menjadi kelompok korban tak berdosa selama konflik Suriah yang telah menewaskan lebih dari 70.000 orang itu.
Disebutkan, dua per tiga dari total anak-anak yang disurvei mengatakan, mereka terpisah dari anggota keluarga mereka akibat konflik.
Sementara sepertiga lainnya mengatakan, salah satu teman atau anggota keluarganya telah terbunuh selama konflik tersebut.
Perang saudara di Suriah dimulai dengan aksi protes damai pada 15 Maret 2011 yang menuntut rezim Assad mundur.
Kekerasan lalu menyebar setelah pasukan rezim menembaki para pengunjuk rasa sehingga perlawanan rakyat bangkit di seluruh negeri. DNO
Sumber: Internasional KOMPAS.com