ARAFAH, KOMPAS.com - Waktu mustajabah untuk wukuf di Padang Arafah belum berakhir. Jarum jam masih menunjukkan pukul 15.00 sore hari waktu Arab Saudi ketika jemaah haji masih khusyuk melantunkan doa-doa di Padang Arafah, Sabtu (10/8/2019).
Tanpa disangka-sangka, air hujan tiba-tiba turun dari langit membasahi bumi Arafah yang sangat jarang dibasahi air hujan dan terlihat gersang.
Awalnya, hujan ini rintik-rintik, namun lama kelamaan menjadi deras.
Jemaah haji yang awalnya berada di dalam tenda berhamburan keluar dari tenda seolah tak percaya hujan turun di Padang Arafah.
Mereka makin kencang memanjatkan doa, bentuk syukur pada Allah menurunkan hujan di saat mustajabah wukuf.
“Alhamdulillah, alhamdulillah... ini berkah. Insya Allah ini adalah berkah,” kata seorang jemaah bersuara cukup kencang dari luar tenda.
Turunnya hujan di Arab Saudi memang sesuatu yang sangat langka. Apalagi selama musim haji ini cuaca di Arab Saudi sangat panas berkisar 40 hingga 49 derajat celcius.
Namun cuaca panas ekstrem tersebut berubah seketika di hari wukuf Arafah ketika memasuki fase puncak haji.
Hingga Sabtu sore, jemaah haji masih berada di dalam tenda Arafah. Mereka dijadwalkan akan bergeser ke Muzdalifah untuk menjalani mabit.