KOMPAS.com - Di tengah pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda Tanah Air, masyarakat Baduy Dalam di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, memasuki ritual Kawalu.
Ritual Kawalu merupakan ritual rutin tahunan di mana masyarakat Baduy Dalam menutup diri dari wisatawan atau pendatang.
Ritual tersebut berlangsung selama tiga bulan, telah dimulai sejak 25 Februari lalu sampai 31 Mei 2020 mendatang.
Saat warga Baduy Dalam menjalankan ritual Kawalu, hanya orang-orang tertentu yang memiliki kepentingan khusus yang diizinkan masuk.
Dari sisi timing, momentum Kawalu yang mirip dengan penerapan lockdown tersebut terasa relevan dengan situasi pandemi saat ini.
Pada dasarnya, penutupan akses masyarakat pada tradisi Kawalu bertujuan untuk memfokuskan persiapan-persiapan di lembaga adat dalam.
Namun, di situasi saat ini, adanya ritual Kawalu juga membantu warga Baduy Dalam untuk terhindar dari penyebaran virus corona yang berpotensi datang dari pihak luar.
Foto-foto yang diambil pewarta foto Kompas.com, Selasa (28/4/2020), memperlihatkan aktivitas masyarakat Baduy Dalam selama periode Kawalu berlangsung.
Tampak aktivitas berjalan seperti biasa, tanpa adanya pembatasan jarak fisik ataupun warga yang mengenakan masker.
Nantinya setelah ritual Kawalu berakhir, masyarakat Baduy Dalam akan menggelar Seba Baduy, yakni perayaan adat yang dilakukan dengan mengunjungi Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten.
Pada tahun lalu, acara Seba Baduy diramaikan oleh ribuan suku Baduy Dalam dan Luar yang berjalan kaki sejauh 40 kilometer ke Pendopo Bupati Lebak di Rangkasbitung.