KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 menerpa hampir seluruh negara di dunia, termasuk di Indonesia. Sejak Maret lalu, sejumlah aktivitas masyarakat di luar rumah pun dibatasi guna menekan penyebaran virus corona yang hingga kini masih terus mewabah.
Pembatasan aktivitas tersebut telah memukul telak roda perekonomian masyarakat selama hampir tiga bulan lebih lamanya.Â
Daya beli masyarakat pun menurun yang mengakibatkan grafik pertumbuhan sejumlah sektor ekonomi terjun bebas.
Namun siapa sangka, pemberlakuan aktivitas "di rumah saja" dapat menghasilkan sejumlah terobosan yang mampu mendongkrak pendapatan sambil ikut serta mempertahankan ketahanan pangan masyarakat di tengah pandemi.
David Sugianto (43), salah seorang warga yang tinggal di Jalan Mastrip, Kota Blitar, Jawa Timur, berhasil memanfaatkan atap rumahnya menjadi ladang tanaman berbagai sayur mayur yang ditanam dengan sistem hidroponik.
Dari hasil bercocok tanam dengan sistem hidroponik yang dilakoninya sejak April lalu tersebut, David hingga kini mampu mempertahankan operasional toko pakaian miliknya, meski omzetnya sempat turun hingga 80 persen.
Terdapat 16 jenis sayur mayur yang berhasil ditanam David, yang ilmunya didapat dari mempraktikkan hasil tayangan pada media sosial daring berbasis video.
Hasil hidroponiknya tersebut lantas dijual ke sejumlah pelanggan rumahan hingga warung makan yang berada di Kota Blitar.
Gagasan untuk memilih berkreasi di sektor pertanian menurut David, selain bisa dikerjakan di rumah dan menjanjikan secara finansial, sektor pertanian merupakan sektor penting dan krusial bagi suatu negara serta masyarakatnya untuk dapat bertahan di masa pandemi ini.
Sebab sektor pertanian merupakan pertahanan negara dan pertahanan tubuh agar tetap dapat makan dan bertahan hidup.
Teks dan Foto: Antara Foto (Irfan Anshori)