KOMPAS.com - Owa jawa (Hylobates moloch) merupakan salah satu satwa langka dan dilindungi. Hari ke hari, kelangsungan hidup di habitat alaminya semakin terancam.
Hal tersebut terjadi di antaranya karena perburuan, pemeliharaan, dan dampak gangguan hingga perusakan habitat alami.
Di Kampung Cimaranginan, Desa Lengkong, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (7/11/2020), Kompas.com berkesempatan menemui Tini Kasmawati (48), wanita tunanetra penjaga habitat Owa Jawa di hutan Lengkong.
Ia mengabdikan dirinya untuk menjaga dan melestarikan Owa Jawa agar terhindar dari kepunahan. Pengabdian itu dilakukan Tini sejak 2014 silam.
Teh Tini, sapaan akrabnya, menemani tim dari Kompas.com untuk memasuki hutan mahoni dengan menggunakan tongkat dan tas yang berisi buah pisang sebagai makanan Owa Jawa.
Dengan sigap, Teh Tini menyusuri padatnya perkebunan warga di hutan ini.
Ia mengatakan, di hutan mahoni seluas sekitar 3,8 hektare itu populasi Owa Jawa mulai berkurang. Saat ini hanya terdapat 5 ekor Owa Jawa yang mendiami hutan tersebut, masing-masing bernama Abah, Emak, Tina, Naruto, dan Sakura.
"Hutan mahoni sendiri berdekatan dengan permukiman penduduk. Akibatnya, ketika buah-buahan di kawasan hutan mulai habis, kawanan primata Owa Jawa bergeser mencari makanan ke ladang masyarakat di sekitar permukiman. "Mereka (kawanan Owa jawa) itu makan pisang, pepaya, atau jambu di kebun-kebun milik masyarakat," tukasnya.
Saat ini hanya Teh Tini yang memberikan makan berupa buah-buahan kepada kawanan Owa Jawa yang sudah sangat dekat secara batin baginya.
Setiap pagi, Teh Tini selalu membawa pisang untuk dimasukkan ke ember dan dinaikkan ke atas pohon untuk makanan para Owa Jawa.
Untuk diketahui, Owa Jawa merupakan salah satu spesies endemik yang masuk kategori Endangered dalam International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) Red List of Threatned Species.
Hewan ini hidup di wilayah barat Pulau Jawa, terutama di hutan-hutan di wilayah Banten, Jawa Barat hingga Pegunungan Dieng, Jawa Tengah.
Berbagai penelitian mengenai jumlah Owa Jawa memperkirakan populasinya pada kisaran 1.000 hingga 2.000 ekor.
Angka tersebut sepintas besar, namun satuan terkecil Owa Jawa bukanlah individu melainkan satu keluarga. Dalam satu keluarga, terdapat tiga hingga lima individu yang terdiri sepasang induk serta dua hingga tiga anak.
Di wilayah Sukabumi, satwa endemik atau asli yang hanya ditemukan di Pulau Jawa ini dapat ditemukan dan dilihat, di antaranya di sejumlah kawasan konservasi.
Seperti di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Suaka Margasatwa (SM) Cikepuh/Cagar Alam (CA) Cibanteng, CA Gunung Simpang, CA Takokak, dan CA Bojong Larang.