KOMPAS.com - Dataran tinggi Dieng, di Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo, Jawa Tengah, dikenal sebagai kawasan wisata yang menawarkan pemandangan alam yang indah dengan udara berhawa dingin.
Kabupaten Banjarnegara sudah membuka kembali seluruh tempat wisatanya sejak 1 Agustus. Hingga saat ini, jenis wisatawan yang mendominasi pasar pariwisata daerah tersebut adalah wisatawan keluarga.
Kendati seluruh tempat wisata sudah dibuka, kapasitas kunjungan khusus untuk wisata air adalah maksimal 40 persen. Untuk jenis wisata lain, kapasitasnya 50 persen.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara Agung Yusianto mengatakan, Saat ini, wisatawan dapat berlibur ke Kabupaten Banjarnegara tanpa syarat tertentu. Namun, Agung menegaskan bahwa mereka harus mematuhi protokol kesehatan.
“Pakai masker, cuci tangan, dan saling jaga jarak. Itu harus dilakukan,” sambung dia.
Berdasarkan data yang Kompas.com terima, Kabupaten Banjarnegara memiliki 23 desa wisata. Masing-masing desa wisata menawarkan daya tarik wisata berbeda yang menarik.
Selain Desa Dieng Kulon dengan Candi Arjuna, Kawah Sikidang, dan Dieng Culture Festival-nya, ada juga Desa Kepakisan yang memiliki Telaga Sewiwi, Curug Sirawe, dan pemandiang air hangat.
Selanjutnya Desa Karang Tengah yang memiliki Telaga Merdada dan pembibitan kentang, serta Desa Gumelem Kulon yang menawarkan mata air panas, sentra batik tradisional, masjid kuno, kesenian ujungan, dan pandai besi.
Kemudian ada Desa Rakitan yang memiliki Goa Watu Payung dan tubing, Desa Wanayasa yang memiliki Taman Wisata, Desa Karangsari yang memiliki Taman Selfie, dan Desa Depok yang memiliki wisata tubing.
Di Pekalongan juga ada Curug Bajing merupakan salah satu tempat wisata andalan di kawasan Petungkriyono, Pekalongan. Tinggi air tejun mencapai 75 meter, dengan kolam di bawah berdiameter tiga meter.
Namun karena kolam terbilang dalam dan berarus deras, pengelola melarang pengunjung untuk berenang di air terjun.
Ada banyak sekali wisata alam di kawasan Petungkriyono. Selain Curug Bajing ada juga Curug Muncar, Curug Lawe, Puncak Kendalisodo, Puncak Tugu, Curug Sibedug, Welo River, Hutan Sokokembang, dan Gunung Rogojembangan. Harga tiket masuk tempat wisata terbilang bersahabat kisaran Rp 5.000 per orang.
Kawasan Petungkriyono juga terkenal sebagai habitat owa jawa yang mulai langka. Kini petani sekitar juga mulai sadar akan ekowisata kopi dan menanam kopi arabica.
Kondisi alam Dieng yang berada di ketinggian 2.000 mdpl, membuat kehidupan masyarakatnya memiliki kehidupan yang berbeda, unik dan khas. Hawa dingin membuat warga Dieng terbiasa menghangatkan diri di depan tungku api. Bahkan ketika sedang menjamu tamunya.
Mongen adalah kulit kaki membekas menjadi kehitaman yang diakibatkan terlalu sering terkena panas. Karena hal ini pula, kebiasaan nongkrong di depan pawon atau tungku masak disebut juga dengan istilah mongen.