KOMPAS.com - Di sela-sela liputan acara Tumore Sangihe 2015 yang relatif senggang, kami wartawan foto dari Jakarta menyempatkan mencari lokasi wisata untuk setoran foto harian.
Kebetulan komika Mongol Stres, salah satu selebriti yang diundang ke acara itu akrab dengan wilayah Sangihe.
Bukan tanpa alasan, Mongol Stres adalah putra daerah yang berasal dari Tamako, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Siang itu kami, wartawan foto dari Jakarta berencana mengisi waktu senggang untuk hunting foto pariwisata di Sangihe sekaligus jalan-jalan.
“Mau nggak ke kampungku,nanti kita main ke pantai di belakang rumahku, sunsetnya cakep,” ajak komika Mongol Stres.
Ajakan Mongol tak kami sia-siakan, kami dan panitia meluncur ke Tamako.
Satu setengah jam perjalanan darat, kami tiba di Desa Lelapide, Kecamatan Tamako, Kabupaten Sangihe. Kedatangan Mongol mudah dikenali warga di sana. Mongol mengaku masa kecilnya ia habiskan di kampung ini.
Mongol memandu kami, jalan melati kebun belakang rumah keluarganya di Tamako. Tak butuh waktu lama kami tiba di tebing dengan bentang laut di bawahnya.
“Ini namanya Tanjung Lelapide, waktu kecil aku sering main di sini,” ujar Mongol sambil memandu kami menuruni tebing.
Di Tanjung Lelapide batu-batu tebing tersusun rapi, di bawah adalah spot terbaik untuk duduk dan menyaksikan matahari tenggelam.
Sambil menunggu matahari tenggelam Mongol bercerita banyak tentang masa kecilnya.
Dari hal-hal konyol kehidupannya hingga cerita ibunya yang meninggal dipasungan persis seperti yang Mongol ceritakan di podcast Deddy Corbuzier.
Tanjung Lelapide kini menjadi tujuan wisata, pelancong sering singgah di tempat ini saat akhir pekan.