BANDUNG, KOMPAS.com - Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung (Unisba) melakukan pengamatan hilal Ramadhan 1443 Hijriah di atap Gedung Fakultas Kedokteran Unisba dengan hasil hilal tak terlihat karena cuaca tak mendukung.
Dalam pengamatan hilal ini sekaligus peluncuran Observatorium Albiruni yang dibangun di atas Gedung Fakultas Kedokteran.
Wakil Rektor III Amrullah mengatakan bahwa peluncuran observatorium yang diinisiasi Fakultas Syariah dan Rumah Noong ini bertepatan dengan pengamatan hilal.
"Pengamatan hilal ini biasa di lakukan Unisba, namun tempatnya bukan di kampus, kali ini pengamatan (hilal) dilakukan di kampus," ucap Amrullah di lokasi pengamatan hilal Di Kampus Unisba, Kota Bandung.
Dikatakan, berdasarkan jadwal dari Kementrian Agama (Kemenag), Unisba menjadi salah satu titik pengamatan hilal di tahun ini. Nantinya hasil pengamatan akan dikirimkan langsung ke Kemenag.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Pantauan Hilal Unisba, Encep Agung Rozak mengatakan bahwa pengamatan hilal kali ini dilakukan melalui Observatorium Albiruni yang Dom nya berada di atap gedung Fakultas Kedokteran Unisba. Lokasi pengamatan ini menurut Encep telah terdaftar di Kementriam Agama.
Teropong yang disediakan pun cukup canggih lantaran bisa dioperasikan dimana saja. "ini full otomatis," ucap Encep.
Teropong ini dioperasikan melalui remote, artinya dengan menyeting terlebih dahulu teropong tersebut maka secara otomatis teropong langsung mengarah ke objek hilal.
"Teropong yang kita gunakan menggunakan GPS, jadi tinggal setting, nanti dia searching sendiri bulan dimana, tinggal kalibrasi.," ucapnya.
Setelah mendapatkan posisi obyek, pihaknya tinggal merekam untuk mendapatkan citra dari obyek yang diamati tersebut.
"Nanti kita teropong dan record kemudian diolah, ada gak citranya," katanya.
Hingga Magrib sekitar pukul 18.02 WIB, setelah dilakukan pengamatan hilal di ketinggian 750 mdpl ini, pihak pengamat hilal dari Unisba belum mendapatkan Hilal karena kondisi cuaca yang kurang baik.
"Pelaksana ruyatil ini itu tidak terlihat karena kondisi cuaca yang kurang mendukung, kemudian tinggi hilal masih dibawah 2 derajat, untuk azimutnya saat ini bulan ada pada 272 derajat, matahari ada di 274 derajat sehingga matahari ada di sebelah utara bulan atau hilal," jelas Encep.
Nantinya hasil dari pengamatan ini akan disampaikan ke Kementrian Agama untuk sidang isbat.