YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ramadhan 1443 kali ini Masjid Jogokariyan, Kota Yogyakarta menyiapkan sebanyal 3 ribu porsi takjil yang dibagikan kepada masyarakat setiap harinya.
Menu takjil berupa nasi, telur puyuh, bakso daging giling, dan kuah santan lengkap dengan kerupuk telah dikemas menggunakan plastik. Tak hanya makan berat, Masjid Jogokariyan juga menyiapkan buah-buahan berupa pisang dan beberapa kurma.
Pantauan Kompas.com piring-piring takjil sudah disiapkan dari pukul 15.00 WIB. Petugas yang menyiapkan takjil adalah ibu-ibu dasawisma yang ada di 4 Rukun Warga yang dekat dengan Masjid Jogokariyan.
Para ibu-ibu ini memasak di tiap RW, masakan yang sudah jadi dikirim ke masjid untuk kemudian diracik sedemikian rupa sebelum dibagikan kepada masyarakat. Kelompok dasawisma tiap RW digandeng untuk menyiapkan takjil merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat.
Ketua Panitia Kampung Ramadhan Jogokariyan (PRJ) Deliawan menyampaikan ribuan takjil disiapkan setiap harinya oleh Masjid Jogokariyan.
"Pada kesempatan tahun ini terselenggara lagi Kampung Ramadhan Jogokariyan ini sudah 18 kali. Alhamdulillah pada tahun ini walauoun masih pandemi Covid, tahun ini sudah mulai pakai piring lagi untuk takjil," katanyanditemui di Masjid Jogokariyan, Kota Yogyakarta, Minggu (3/4/2022).
Masjid Jogokariyan memberdayakan ibu-ibu dasawisma di tiap RW terdekat. Setidaknya ada 4 RW yakni RW 9, 10, 11, dan RW 12.
"Total ibu-ibu yang terlibat sekitar 20-an kelompok dan bergantian. Menunya ditentukan masjid, ibu-ibu tinggal menyiapkan sesuai dengan jadwalnya," jelas Deliawan.
Pengadaan takjil ini tentu saja membutujkan dana yang besar. Deli menjelaskan untuk dana takjil Masjid Jogokariyan mendapatkan dari kotak-kotak infaq khusus takjil, dan mencari donatur melalui media sosial.
Deliawan menambahkan pengadaan takjil selama Ramadhan ini Masjid Jogokariyan tidak menggunakan katering dalam menyiapkan ribuan takjil, hal itu karena ingin memfokuskan pada pemberdayaan masyarakat sekitarnya.
"Kita fokus pemberdayaan masyarakat agar manfaat yang dirasakan tidak hanya di masjid tetapi juga di kampung-kampung sekitar Masjid," ujar Deli.
Pihak masjid tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, jamaah wajib menggunakan masker, serta panitia menyiapkan tempat untuk cuci tangan, dan menempatkan beberapa hand sanitizer di beberapa titik di masjid.Â
Salah satu jemaah asal Yogyakarta, Raisa menyampaikan ia baru pertama kali ikut berbuka bersama di Masjid Jogokariyan. Dia mengaku penasaran karena mendapatkan kabar banyaknya takjil yanh disiapkan oleh pihak Masjid.
"Baru pertama kali ini, datang karena penasaran katanya ramai banyak takjil yang disiapkan," kata Raisa.