JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa bilang batik hanya identik dengan daerah-daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah ataupun Jawa Timur? Jakarta pun memiliki batiknya sendiri, bahkan sejak 2012 sudah mandiri diproduksi di Jakarta Selatan oleh Batik Betawi Terogong.
Sanggar Batik Betawi Terogong yang berdiri sejak tahun 2012 ini memproduksi dua jenis batik yakni cap dan tulis, dengan motif bernuansa Betawi seperti motif ondel-ondel, Monumen Nasional, Patung Pancoran bahkan motif alat musik tanjidor.
Siti Laela sebagai penggagas Batik Terogong mengatakan, ia mulai menampilkan motif-motif yang secara tradisional menjadi ikon budaya ibukota Jakarta. Dari Ondel-Ondel yang dipercayai orang Betawi sebagai penolak bala (marabahaya atau bencana), penari Yapong, sampai kain batik dengan tumpal motif gigi buaya yang terinspirasi dari penganan khas Betawi, Roti Buaya.
Laela mengakui bahwa dari motif tradisional yang ada, motif Ondel-Ondel dan Tugu Monas yang paling diminati.
“Motif itu sudah menjadi identitas kota Jakarta. Jadi, orang langsung tahu, itu Batik Betawi,” ujar Laela, Rabu (28/11/2018).
Tidak hanya melestarikan motif tradisional Betawi, Laela dan para pembatik juga mengembangkan motif dari hal-hal yang terkait dengan keseharian warga Betawi. Seperti batik dengan motif buah Mengkudu.
Proses membuat Batik Betawi Terogong dikerjakan manual dengan tangan. Mulai dari membuat pola kain, mencuci kain, mewarnai kain dengan larutan zat warna hingga dengan mencanting kain batik khas betawi ini.
Saat ini, sudah ada 15 kepala keluarga yang terlibat dalam komunitas ini, dengan pembatik aktif 12 orang perempuan yang berusia 30-40 tahunan. Ada juga pembatik pria, termasuk untuk yang membuat batik cap.
Harga batik cap dan tulis ini terentang dari Rp 120.000 hingga Rp 2.000.000 per helai.
Secara lokasi, Kampung Batik Terogong berada di Jalan Terogong III, kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Pelajar atau masyarakat umum dapat langsung menuju ke sanggar ini untuk belajar membatik dan belanja batik betawi terogong ini. GAR