JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeruk sedimen lumpur dan sampah di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Selasa (11/6/2019).
Kepala Seksi Pemeliharaan Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum mengatakan, pihaknya sengaja mengosongkan air Waduk Pluit sehingga kini terlihat dangkal. Ika memastikan, pengosongan yang dilakukan telah sesuai prosedur.Â
"(Waduk tampak dangkal) itu hal yang wajar karena kita lagi tidak hujan. Ini cuacanya mendung dan sewaktu-waktu bisa hujan. SOP-nya, kami harus memaksimalkan waduk dalam kondisi kering," kata Ika melalui keterangan tertulis, Selasa.
"Kenapa? Kalau tiba-tiba terjadi hujan, (Waduk Pluit) bisa menampungnya," sambungnya. Â
Sembari mengosongkan waduk, pihaknya mengeruk sedimen yang ada agar kapasitas waduk cukup besar ketika harus menampung hujan.Â
Saat air waduk itu menyusut, sedimen makin jelas terlihat dan tampak seperti pulau-pulau di tengah waduk. Bau menyengat dari lumpur yang di keruk pun makin kuat tercium di sekitar waduk.
Anis (43), warga yang berjualan di pinggiran waduk membenarkan bahwa hari ini ada pengerjaan pengerukan waduk. Â
Anis mulai membuka dagangannya pukul 11.00 WIB. Saat itu ia sudah melihat lima alat berat yang dikerahkan petugas berseragam biru melakukan pengerukan di dalam waduk.Â
"Tadi itu lumpurnya dikumpulin ke tengah terus di keruk," kata Anis.Â
Tisna (53), pedagang lainnya mengatakan, alat-alat berat dikerahkan untuk mengeruk sedimen dan sampah. JIMMY RAMADHAN AZHARI