LOMBOK, KOMPAS.com - Siapa yang tak mengenal keindahan pantai pasir putih, kekayaan ekosistem laut, dan hamparan pegunungan di Pulau Lombok.
Selain destinasi wisata alam, Lombok juga memiliki wisata budaya, salah satu yang mulai naik daun adalah Desa Wisata Bonjeruk, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Memasuki Desa Bonjeruk maka kita akan disambut dengan hamparan ladang.
Pada masa Kolonial, Bonjeruk pernah menjadi Pusat Pemerintahan Kedistrikan Hindia Belanda.
Tak heran di sini mudah ditemui bangunan-bangunan tua bergaya arsitektur Eropa yang kontras dengan wilayah pedesaan tradisional.
Desa Wisata Bonjeruk memanfaatkan potensi alamnya yang subur, Bonjeruk menawarkan pengalaman agrowisata yang beragam.
Mulai dari kegiatan pertanian, perkebunan buah, persawahan, dan perdagangan hasil bumi bisa disaksikan di Bonjeruk.
Di sana saya bersama rombongan beruntung bisa mencicipi buah lobe lobe dan kopi khas Lombok.
Pertunjukan budaya juga menjadi daya tarik tersendiri di Bonjeruk. Pertunjukan musik tradisional Gendang Beleq serta tarian Peresean.
Peresean adalah pertarungan antara dua lelaki bersenjatakan tongkat rotan dan berperisai kulit kerbau yang tebal dan keras.
Tak hanya menjadi penyumbang pariwisata desa khas Lombok, desa wisata juga menyuguhkan potensi alam yang bersanding dengan budaya dan sejarah Lombok. KRISTIANTO PURNOMO