DEPOK, KOMPAS.com – Bekerja dari rumah atau work from home sering kali menemukan rasa jenuh. Saat jenuh inilah memotret anak usia tujuh tahun ke bawah sangat menyenangkan untuk mengalihkan rasa jenuh.
Selain bisa meningkatkan kedekatan, mengabadikan momen berharga keseharian anak di rumah bisa digunakan sebagai arsip atau bahkan dicetak dan dipajang di kamar anak atau ruang tamu.
Megabadikan ekspresi anak saat masa kecil akan sangat berharga ketika momen itu tak bisa diulang lagi. Mengenal kebiasaan, karakter, dan pendekatan pada anak sehingga nyaman saat di foto adalah kunci sukses mendapatkan ekspresi anak yang natural.
Saat memotret anak kamu perlu memerhatikan beberapa teknik sederhana agar hasil fotomu keren dan bagus.
Fokus Pada Mata
Kunci mendapatkan ekspresi menarik dari seorang anak ada di mata. Itulah sebabnya foto portrait selalu menjadikan mata sebagai titik fokusnya. Dengan fokus di mata mampu mengambarkan ekspresi gembira atau sebaliknya sedih pada anak.
Perhatikan Latar Belakang
Pilihlah latar belakang yang polos dan sederhana saat memotret anak. Penggunaan lensa tele atau diafragma lebar akan membantu subjek foto tampak lebih menonjol. Hindari latar belakang vertikal tepat dibelakang subjek, karena akan terlihat seolah muncul dari kepala mereka.
Sabar dan Siap Menekan Tombol Rana
Memotret anak adalah melatih kesabaran. Arahkan anak pada hal-hal yang menyenangkan dan ia sukai seperti makan es krim atau bermain bola. Dengan begitu ekspresi anak akan jauh lebih natural dibandingkan dipaksa melakukan pose yang tidak dia sukai. Sabar, rileks dan siap menekan tombol rana saat ekspresi spontanitas anak muncul agar momen berharga tak terlewatkan.
Sejajar Mata
Aturlah kamera sejajar dengan mata anak agar ekspresi anak dan proporsi tubuh anak terlihat sempurna. Umumnya ukuran tubuh anak jauh lebih pendek atau kecil dari kita, maka sikap jongkok, berbaring, atau membungkuk bisa dilakukan agar posisi kamera sejajar dengan mata anak.