JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ), Cempaka Putih, Jakarta Timur, akan mulai merawat pasien terjangkit virus Corona (Covid-19) pekan ini.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir mengumumkan RSPJ siap beroperasi mulai Jumat, 10 April mendatang.
"Empat hari lagi, ini bisa beroperasional dan sudah beserta lab-nya. Kemarin kami dari Kementerian BUMN membawa mesin lab ini dari Switzerland, Roche (perusahaan penyuplai)," kata Erick Tohir saat meninjau RSPJ, Senin (6/4/2020), seperti dilansir KompasTV.
Rumah sakit tersebut nantinya akan dikhususkan untuk menangani pasien virus corona atau Covid-19 dengan gejala berat.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama Pertamedika Fathema Djan Rachmat saat mendampingi Erick Thohir meninjau fasilitas rumah sakit.
“Kalau Wisma Atlet untuk (pasien virus corona dengan gejala) ringan, ini (RS Pertamina Jaya) untuk (pasien) yang berat ke critical, sehingga yang kita terima yang rujukan, yang kasusnya lebih berat,” kata Fathema.
Untuk tenaga medisnya, lanjut Fathema, pihaknya telah menyediakan sekitar 800 tenaga medis dan tenaga pendukung baik melalui rekrutmen baru maupun mendayagunakan SDM yang ada di RSPJ.
“Yang khusus untuk hadapi Covid-19 ini, rumah sakit ini dilengkap jumlahnya 90 ditambah 70, jadi 160 tempat tidur, dilengkapi dengan negatif pressure dan tata udara yang sesuai,” kata Fathema.
RSPJ ini juga dilengkapi dengan Command Center di mana 65 Rumah Sakit BUMN di seluruh Indonesia terkoneksi.
Sehingga, masing-masing bisa mengetahui di mana rumah sakit yang kekurangan alat dan juga di mana yang masih tersedia kamar.
Command center ini akan memudahkan antisipasi pasien dan juga memastikan layanan prima untuk pasien.
Seluruh ruang kamar di RSPJ akan difungsikan khusus untuk menangani pasien Covid-19. Pertamina menyiapkan sebanyak 65 kamar isolasi dengan Negative Pressure untuk merawat pasien yang positif Covid-19.
Fasilitas kesehatan yang disiapkan di RSPJ mengikuti standar yang ditetapkan WHO.