KOMPAS.com - Riuh rendah suara ratusan prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 133/Yudha Sakti dari Kodam I/Bukit Barisan terdengar di Pelabuhan Dwikora Pontianak.
Aneka tas, kardus serta plastik dibawa oleh para prajurit bersandang ransel hijau.
Wajah gembira terlihat di wajah mereka saat menaiki tangga KRI Teluk Hading 538 yang akan mengantarkan mereka kembali ke daerah asal setelah melaksanakan tugas sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) di perbatasan RI-Malaysia selama sepuluh bulan.
Terhitung dari November 2019 hingga pertengahan September 2020, sebanyak 450 prajurit TNI AD terlatih dari Yonif 133/Yudha Sakti ditugaskan di 29 pos pengamanan untuk menjaga perbatasan RI-Malaysia sektor timur wilayah Kalimantan Barat yang meliputi kabupaten Kapuas Hulu, Sintang dan Sanggau sepanjang 259 kilometer serta bertanggung jawab atas 2.410 patok batas.
Selain itu mereka juga mengawasi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau dan 34 “jalan tikus” atau jalur tidak resmi.
Selama menjalankan tugas menjaga perbatasan RI-Malaysia, Yonif 133/Yudha Sakti telah berhasil menggagalkan 19 kasus penyelundupan barang-barang dari negeri jiran, 98 kasus pekerja migran ilegal dan menerima 45 senjata rakitan dari masyarakat perbatasan.
Komandan Batalyon Infanteri 133/Yudha Sakti Letkol Inf Hendra Cipta menyatakan ada enam ancaman yang perlu menjadi perhatian serius dalam tugas pengamanan di kawasan perbatasan yaitu penyelundupan barang ilegal, kepemilikan senjata rakitan, pembalakan liar, penyelundupan narkoba dan minuman keras serta pekerja migran ilegal.
Untuk mengantisipasi enam ancaman tersebut maka pihaknya melakukan pembinaan teritorial kepada masyarakat perbatasan.
Pembinaan teritorial tersebut dilakukan dengan menggunakan pendekatan kekeluargaan serta memperhatikan adat istiadat di daerah setempat.
Hal itu diwujudkan dalam beragam kegiatan yaitu antara lain menggelar pelayanan kesehatan untuk masyarakat, bimbingan belajar Bahasa Inggris untuk pelajar perbatasan, membuat rumah ibadah, mengajar mengaji, membangun Taman Makam Pahlawan (TMP) Dwikora, dan penyemprotan disinfektan di rumah warga.
Berkumpul dan bercengkrama bersama warga juga rutin dilakukan Yonif 133/Yudha Sakti.
Seperti yang terlihat pada sore itu, Komandan Kompi Lettu Inf Sembiring sedang bertukar canda di sela memasak bebek rica-rica dan rendang ayam di kuali besar untuk disantap bersama warga setempat di Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu.
Sementara beberapa prajurit lainnya merajang sayur di teras rumah warga.
Komandan Batalyon Infanteri Yonif 133/Yudha Sakti, Letkol Inf Hendra Cipta menyatakan bahwa kehadiran prajurit TNI tidak hanya untuk menjaga kedaulatan di wilayah perbatasan tapi juga guna merangkul masyarakat dalam bingkai NKRI.
Foto dan Teks: Antara Foto (Jessica Helena Wuysang)