JAKARTA, KOMPAS.com - Kebutuhan plasma konvalesen di DKI Jakarta meningkat hingga 200 persen dalam beberapa pekan terakhir seiring meningkatnya kasus positif Covid-19.
Dalam sehari permintaan plasma konvalesen di PMI DKI Jakarta bisa mencapai 700 hingga 800 antrean, sedangkan pendonor hanya sekitar 100 orang perhari.
Menurut Ketua Bidang Kerja Sama dan Kemitraan Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta Arya Sandhiyudha, Senin (12/7/2021) dilansir dari Antara hal ini disebabkan minimnya penyitas Covid-19 yang mendonorkan plasma konvalesen.
"Kami sudah berupaya secara maksimal untuk mendistribusikan plasma konvalesen, tapi persoalannya jumlah penyintas yang menjadi donor sedikit," ujar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (JK) dalam keterangannya, Senin (12/7/2021).
Plasma darah yang mengandung antibodi penyintas Covid-19 tersebut disebut dapat membantu meningkatkan pertahanan antibodi penderita terhadap virus corona.
"Ini merupakan salah satu terapi yang efektif menurut ahli. PMI sudah melakukan ini (pelayanan donor plasma) berdasarkan standar yang berlaku sejak lama. Untuk yang plasma konvalesen sendiri sejak pandemi sudah terdistribusi 50.000- an kantong," ucap Kalla.
Lebih lanjut, menurut JK, PMI sudah mampu mengolah 800-an kantong darah dalam sehari dan memiliki 42 fasilitas pengolahan plasma konvalesen.
Namun, kapasitas pengolahan tersebut belum diimbangi dengan jumlah donor plasma.
Ajakan donor plasma konvalesen
Dokter Nova Surya, Kepala Bidang Pelayanan Darah, Unit Donor Darah Pusat PMI mengungkapkan sejak awal pandemi PMI sudah melakukan berbagai cara untuk mendapatkan donor plasma konvalesen.
“Usaha dari tahun lalu bikin kampanye sudah, datang ke kantor-kantor dan kementerian yang banyak penyitas covidnya juga sudah, tapi memang susah sekali dapat donor plasma,” ujar Nova.
Harapan semakin banyak pendonor sukarela plasma konvalesen sangat dibutuhkan bagi penderita Covid-19. Semakin banyak pendonor sukarela diharapkan meningkatkan stok plasma konvalesen yang dibutuhkan.
“Kita mengharapkan donor sukarela, artinya kalau donor terserah mau dikasih siapa saja yang membutuhkan boleh. Sekarang kebanyakan donor langsung, ada pasiennya ada penonornya. Mau gak mau plasmanya kita kasihkan ke pasiennya tersebut,” ucap Nova.
Nova mengungkapkan sulitnya mendapat donor plasma konvalesen. Ia pernah mengumpulkan 50 orang calon pendonor plasma konvalesen. Dari 50 orang, yang lolos tahap wawancara 27 orang, dan bisa donor dengan antibodi yang cukup hanya 6 orang.
“Untuk donor plasma syaratnya 14 hari stelah sembuh dari covid dan sudah tidak bergejala. Maksimal 3 bulan setelah sembuh. Lebih dari 3 bulan bukannya nggak bisa, tapi bisasanya kadar antibodinya sudah turun,” tegas Nova.
Nova menambahkan di UDD Pusat PMI standar kadar antibodi untuk donor plasma minimal 4,5. Pendonor plasma dengan kadar antibodi tinggi akan disarankan untuk datang dua minggu lagi untuk melakukan donor plasma.