TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Ratusan rumah di satu Kampung Sukasirna, Kelurahan Sukanagara, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, terendam banjir sampai 2 meter akibat sebuah tanggul sungai jebol pada Jumat (15/4/2022) malam.
Banjir akibat air sungai meluap saat hujan deras melanda wilayah Tasikmalaya itu membuat warga sekitar panik dan langsung mengungsi ke lokasi aman.
Bencana sama pun terjadi di RSUD Soekardjo Tasikmalaya yang membuat puluhan pasien kelabakan dan beberapa ruas jalan protokol Kota Tasikmalaya.
"Air mulai naik tadi sekitar jam 19.00 WIB (Jumat malam). Saat itu hujan deras sekali dari jam 17.00 WIB sore. Ada ratusan rumah di sini yang kebanjiran hampir sekampung Pak. Tingginya sebagian besar sampai 2 meter lebih. Hujan deras dan tanggul sungai jebol," jelas Asep Gaos (54), warga setempat saat mengungsi ke sebuah masjid kampungnya, Jumat malam.
Banjir di kampungnya, tambah Gaos, baru kali pertama terjadi selama ini saat hujan deras mengguyur Tasikmalaya.
Terlebih di dekat wilayahnya ada pembangunan jalan baru Lingkar Utara Tasikmalaya yang sedang berjalan sampai saat ini.
"Ini banjir baru pertama kali terjadi semenjak jalan baru (Lingkar Utara) dibangun. Ini luapan dari Sungai Dalemsuba. Warga ada yang mengungsi. Tadi ketinggian air hampir 2 meter. Sebelah sana lagi. Di tempat saya sedagu Pak. Harapan saya gorong-gorong di jalur ke jalan baru diperbesar. Jangan kecil seperti sekarang jadi air terhambat masuk ke pembuangannya," tambah dia.
Sementara itu, Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Tasikmalaya Kota, Kompol Shohet, mengatakan, banjir itu disebabkan jebolnya tanggul di Sungai Dalemsuba dekat perkampungan tersebut.
berdasarkan pendataan sementara terdapat 159 rumah yang terdampak banjir tersebut. Ketinggian air berkisar antara 170-180 sentimeter.
"Tanggulnya jebol kurang lebih 30 meter, sehingga air masuk ke permukiman dan berdampak di RT 1 dan RT 2, Kelurahan Sukanagara,"
Shohet menambahkan, petugas Kepolisian, TNI bersama BPBD Kota Tasikmalaya sudah turun ke lokasi.
Petugas di lapangan melakukan penyisiran untuk mengevakuasi warga menggunakan perahu karet. Dikhawatirkan masih ada warga yang belum terevakuasi dan masih terjebak air.
"Kami harapkan warga ini bisa evakuasi ke tempat yang sudah disiapkan," ungkapnya.
Sementara itu informasi di lokasi terkini, proses evakuasi tengah dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tasikmalaya.
Perahu karet dan alat-alat lainnya telah disiagakan di lokasi. Sementara itu para penghuni rumah sebagian ada yang menggembok rumahnya atau menggunakan tali tambang agar tak ada pencuri yang masuk mengambil barang berharga.