YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Keraton Yogyakarta dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar simulasi gempa bumi untuk pertama kali.
Simulasi yang dilakukan untuk memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana pada 2022 ini jatuh pada 26 April, atau Selasa hari ini.
Simulasi gempa bumi dimulai pada pukul 09.00 WIB yang diawali dengan gladi bersih terlebih dahulu dan baru menggelar simulasi.
Para abdi dalem yang berada di bangsal sedang sibuk berlatih gamelan lalu mendengar adanya sirine gempa bumi dan merasakan gempa, mereka lari tunggang langgang dengan melindungi kepala. Satu abdi dalem melindungi kepala dengan menggunakan meja kecil.
Sedangkan beberapa abdi dalem yang telah lanjut usia dari dalam keraton juga berhamburan lari keluar menuju titik kumpul yang berada di bagian Kamandungan Lor.
Setelah berkumpul, abdi dalem melakukan pengecekan apakah terdapat abdi dalem yang terperangkap atau tertimbun material dan ternyata terdapat 3 abdi dalem yang tertimbun material.
"Ya ini dalam rangka memperingati hari kesiapsiagaan bencana alam 2022, Keraton Yogyakarta berpartisiapasi untuk menggelar simulasi bencana alam, khususnya yang sudah berjalan adalah bencana gempa bumi dan kebakaran," kata Abdi Dalem Keraton dari departemen Bendahara Tepas Tandha Yekti, Tumenggung Tirtowijoyo, Selasa (26/4/2022).
Ia menambahkan Keraton Yogyakarta sendiri memiliki tim yang bertugas untuk menanggulangi bencana alam, yang diberi nama Purorakso sebagai tim Keraton yang bertugas untuk menangani yentang bencana alam.
Dia mengatakan dalam melakukan evakuasi tidak bisa dilakukan secara serampangan, mengingat beberapa lokasi di Keraton Yogyakarta tidak bisa diakses secara sembarangan.
"Ngarsa Dalem akan mengkoordinasi tim evakuasi yang boleh masuk dan tidak masuk itu, Ngarsa Dalem akan memberikan dawuh sendiri kepada tim yang akan bertugas," kata dia.
Tirtowijoyo juga menceritakan pada gempa tahun 2006 lalu ada beberapa bangunan Keraton yang mengalami kerusakan parah salah satunya adalah Kagungan Dalem Bangsa Trajumas.
Beruntung pada gempa 2006 lalu tidak banyak abdi dalem yang bertugas serta bangunan yang rusak merupakan bangunan yang tidak ditunggu oleh abdi dalem, sehingga saat itu tidak ada korban jiwa saat gempa 2006 itu. Dengan potensi gempa bumi di DIY ini Keraton Yogyakarta telah menyiapkan tim medis yang dapat bertugas jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam seperti gempa bumi.
"Tim medis tim tenaga lainnya yang bisa dikoordinasikan atau untuk mengkoordinasi kepada pihak luar salah satunya dari BPBD, dari Keraton akan berkoordinasi dengan instansi tersbut," ujar dia.
Sementara itu Kepala Bidang Operasi Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY Endro sambodo menambahkan simulasi yang digelar ini meliputi bencana gempa bumi dan kebakaran. Simulasi ini dilakukan mengingat potensi bahaya di lingkungan perkotaan cukup banyak seperti reruntuhan bangunan.
"Kalau di perkotaan banyak. Yang paling utama adalah reruntuhan bangunan dan dampak reruntuhan tersebut. Terutama di wilayah perkotaan," kata dia.
Diharapkan dengan digelar simulasi ini abdi dalem beserta warga sekitarnya dapat lebih siaga ketika mengjadapi situasi darurat dalam bentuk apapun.